Berkeluhkesah kerap terjadi, karena sejatinya manusia menurut pembawaannya memiliki sifat mengeluh. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah, apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah." (QS Al-Ma'arij: 19-20) Ada sebuah kisah terjadi pada teman penulis.
JAKARTA— Cara terbaik mengadukan segala keluh-kesah adalah hanya kepada Allah SWT, sebagaimana Nabi Muhammad SAW mengeluhkan perbuatan kaumnya kepada Allah azza wajalla. Kadang kala, ketika seseorang berkeluh kesah kepada orang lain, hal itu tidak memberikan jalan keluar, justru membuka masalah baru atau memberatkan orang lain. Sedangkan Allah SWT pasti memberikan jalan keluar ketika kita meminta kepada-Nya. Seorang Muslim yang baik tidak akan mengeluhkan takdir Allah SWT kepada manusia. Sebab dia mengetahui itulah takdir yang diberikan Rabb yang Mahamengasihi. Ada hikmah yang tersembunyi dari takdir itu yang akan berakhir dengan kebahagiaan. Sifat keluh kesah pada diri manusia, sesungguhnya akan dapat terobati dan terkurangi, bahkan energi negatif dari sifat keluh kesah bisa diubah menjadi energi positif, manakala seseorang mampu melakukan delapan hal yang ditawarkan Alquran dalam surat al-Maarij ayat 23-34. Pertama, selalu melanggengkan sholat. Dalam kondisi dan situasi apa pun, mereka selalu melakukan sholat. الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ “Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.” QS Al-Maarij ayat 23 Kedua, menyisihkan sebagian harta yang dia miliki untuk ditasarufkan kepada yang berhak menerima. وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ “Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu.” Q Al-Maarij ayat 24 Ketiga, senantiasa percaya terhadap hari pembalasan, pada dirinya tidak ada rasa dendam, rasa iri dengki, walaupun dizalimi oleh orang lain. Karena dia yakin bahwa akan ada hari pembalasan di mana orang yang baik akan dibalas dengan kebaikan, begitu juga sebaliknya. وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ “Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan.” QS Al-Maarij ayat 26 Keempat, tidak pernah takut kecuali kepada Allah SWT. Dengan takut kepada Allah, dapat mendorong manusia untuk meningkatkan amal ibadah kepada-Nya dan selalu menghindar dari segala macam perbuatan maksiat dan dari berbagai bencana yang akan mengakibatkan kemurkaan Allah SWT. وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ “Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.” QS Al-Maarij ayat 27 Kelima, senantiasa menjaga kemaluannya. وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ “Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya.” QS Al-Maarij ayat 29 Baca juga Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya Keenam, selalu menjaga amanah yang diberikan kepadanya. وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat yang dipikulnya dan janjinya.” QS Al-Maarij ayat 32 Ketujuh, selalu bersaksi dengan adil. وَالَّذِينَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ “Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.” QS Al-Maarij ayat 33 Kedelapan, selalu menghiasi kehidupannya dengan sabar dan shalat sebagai penolong. Sabar dan salat ini merupakan kunci keberhasilan hidup di dunia. Rasulullah SAW mengajari kita untuk tidak mengadu permasalahan hidup ini kepada orang lain, tetapi mengadulah seluruh permasalahan kita dengan kesabaran kepada Allah SWT. وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ “Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” QS Al-Maarij ayat 34 BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Suatuketika seorang perceramah berkhotbah di mimbar depan para jamaah. Ia menceritakan suatu cerita yang menarik dan kaya makna untuk didengar. Alkisah Malaikat Izrail datang berkeluh kesah ke hadapan Allah ta'ala. Malaikat Izrail berkata, "Ya Allah, aku sedang sedih sekali".
OlehAhmad Agus Fitriawan Setiap manusia dipenuhi oleh keinginan-keinginan dan keadaan tempat ia berada. Karena itu, kadang ia senang, tetapi kalau datang kesusahan lalu menjadi risau. Memang itulah manusia. Dia sering kali berkeluh kesah dan memang sulit kita hindari. "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir." QS al-Ma'aarij [70] 19-22. Sifat keluh kesah merupakan sifat fitrah manusia. Namun, janganlah dengan sifat ini mengantarkan manusia ke dalam keputusasaan QS Yusuf [12] 87. Mereka yang berkeluh kesah dalam hidupnya selalu diliputi oleh keinginan untuk mengikuti hawa nafsunya. Menggunting dalam lipatan, menyalip dalam tikungan, memilih jalan pintas, menghalalkan segala cara, dan semua itu sangat membahayakan lingkungannya. Itulah energi negatif dari sifat keluh kesah. Sifat keluh kesah pada diri manusia, sesungguhnya akan dapat terobati dan terkurangi, bahkan energi negatif dari sifat keluh kesah bisa diubah menjadi energi positif, manakala seseorang mampu melakukan delapan hal yang ditawarkan Alquran dalam surah al-Ma'aarij [70] ayat 23-33 Pertama, selalu melanggengkan shalat. Dalam kondisi dan situasi apa pun, mereka selalu melakukan shalat QS 70 23. Kedua, menyisihkan sebagian harta yang dia miliki untuk ditasarufkan kepada yang berhak menerima QS al-Ma'aarij [70] 24-25. Ketiga, senantiasa percaya terhadap hari pembalasan, pada dirinya tidak ada rasa dendam, rasa iri dengki, walaupun dizalimi oleh orang lain. Karena dia yakin bahwa akan ada hari pembalasan di mana orang yang baik akan dibalas dengan kebaikan, begitu juga sebaliknya QS 70 26. Keempat, tidak pernah takut kecuali kepada Allah SWT. Dengan takut kepada Allah, dapat mendorong manusia untuk meningkatkan amal ibadah kepada-Nya dan selalu menghindar dari segala macam perbuatan maksiat dan dari berbagai bencana yang akan mengakibatkan kemurkaan Allah SWT QS 70 27. Kelima, senantiasa menjaga kemaluannya QS 70 29-30. Keenam, selalu menjaga amanah yang diberikan kepadanya QS 70 32. Ketujuh, selalu bersaksi dengan adil QS 70 33. Kedelapan, selalu menghiasi kehidupannya dengan sabar dan shalat sebagai penolong QS al-Baqarah [2] 45. Sabar dan salat ini merupakan kunci keberhasilan hidup di dunia. Rasulullah SAW mengajari kita untuk tidak mengadu permasalahan hidup ini kepada orang lain, tetapi mengadulah seluruh permasalahan kita dengan kesabaran kepada Allah SWT. Kalau delapan hal ini dapat diaplikasikan, diamalkan, insya Allah manusia akan terhindar dari sifat keluh kesah terlebih putus asa dalam hidup sehingga akan menemui kedamaian dalam hidup ini. Rasulullah SAW menyampaikan kepada sahabatnya, "Wahai para sahabatku, tatkala kamu dalam hidup menemui kegalauan, kegagalan, janganlah sekali-kali mengadu kepada orang lain, tetapi mengadulah kepada Allah SWT." n
Dihadapan manusia, seakan hidupnya tanpa masalah dan tanpa rintangan, padahal rintangan dan cobaan silih berganti menerpanya. Orang yang beriman yakin bahwa hati dan tangan manusia dibawah kuasa Tuhan, yang kuasa mengendalikannya kapan, dimana dan untuk siapapun yang Ia kehendaki. Karenanya hanya kepada-Nya orang beriman berkeluh kesah:
Sering kali manusia mengeluh pada apa yang terjadi, misalnya saja mengeluhkan cuaca yang panas, hari hujan, gaji yang kecil, padahal apapun yang menimpa seorang Muslim belum tentu keburukan baginya. Sebagaimana Firman Allah SWTإِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًاArtinya ” Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” Q. S. Al Mariij 19إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعًاArtinya ” Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,” Q. S. Al Mariij 20كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَArtinya “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” Q. S. Al Baqarah216Tidak seharusnya seorang Muslim mengeluh akan kehidupannya karena jika ia berpikir lebih, maka ia sendiri tidak akan pernah sanggup menghitung kenikmatan yang telah ia rasakan selama ini. Kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT yang tidak akan pernah sanggup dihitung oleh siapa pun. Dengan banyaknya kenikmatan selama ini, tidaklah pantas jika kita تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌArtinya “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Q. S. An Nahl 18Baca jugaBacaan kun fayakun yang istimewaDoa agar keinginan tercapaiCara membuat hati ikhlasHukum onani menurut islamHukum mencium kaki ibu dalam islamAllah juga telah memperingatkan kita akan orang-orang yang tidak pernah bersyukur dan selalu مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌArtinya “Dan Dia telah memberikan kepadamu keperluanmu dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah.” Q. S. Ibrahim 34Allah sangat tidak menyukai hambanya yang suka mengeluh. Sebagai hambaNya yang tidak pernah putus diberikan kenikmatan bahkan dalam setiap helaan nafas, maka hendaknya kita selalu ٱلنَّاسِ مَن يَعْبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُۥ خَيْرٌ ٱطْمَأَنَّ بِهِۦ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْخُسْرَانُ ٱلْمُبِينُArtinya “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” Q. S. Al Hajj 11Jika terdapat suatu musibah, harusnya kita mensyukurinya karena jika kita bersabar dalam menghadapinya maka dosa kita pun akan diampuni. Mengeluh hanya menjadi penyebab hati gelisah menurut Islam. Rasulullah SAW bersabda,“Tiada suatu musibah pun yang menimpa seorang Muslim, melainkan dengannya Allah hapuskan dosa-dosa kecil darinya sampai-sampai sebatang duri pun yang menusuknya.”Shahih al-Bukhari, kitab al-Mardla, no. 5640; Shahih Muslim, kitab al-Birr wa ash-Shilah, no. 2572.Baca jugaAmalan ibu hamil menurut islamCara menjauhi zinaCara menghapus dosa zinaWanita yang baik untuk dinikahi menurut islamMembangun rumah tangga dalam islamSebagaimana Firman Allah SWTيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَArtinya “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan negerimu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”Q. S. Ali Imran 200Allah telah berjanji memberikan pahala yang besar pada mereka yang bersabar dan tidak berkeluh kesah. Bersabar juga merupakan cara agar hati tenang dalam Islam. وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَArtinya “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” Q. S. Al Baqarah 155Rasulullah pernah bersabda “Sesungguhnya Allah Azza wajalla berfirman “Apabila Aku memberi cobaan kepada hambaKu dengan melenyapkan kedua perkara yang dia cintai yakni kedua matanya, kemudian ia bersabar, maka untuknya akan Kuberi ganti surga karena kehilangan keduanya.” HR. Al BukhariBaca jugaCara memilih calon pendamping hidup menurut syariat islamMenikah di Bulan ramadhanTujuan penciptaan manusiaProses penciptaan manusiaDalam riwayat lain, Rasulullah juga kembali menegaskan keutamaan bersabar“Amat menakjubkan keadaan orang mu’min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seorangpun melainkan hanya untuk orang mu’min itu belaka. Apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya. Apabila ia ditimpa musibah, maka iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.” HR. MuslimSetiap manusia hendaknya menyadari bahwa setiap kenikmatan dan musibah yang datang telah digariskan oleh Allah SWT sebelum kita diciptakan sehingga seharusnya kita bersikap sabar dan tawakal dalam bersabda “Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah, kemudian menjadi alaqohsegumpal darah selama waktu itu juga empat puluh hari, kemudian menjadi mudhghoh segumpal daging selama waktu itu juga, lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya.” HR. Al Bukhari dan MuslimBaca jugaHakikat penciptaan manusiaHakikat manusia menurut islamFungsi iman kepada Allah SWTRukun imanAllah juga tidak pernah memberikan cobaan atau musibah melebihi batas kemampuan يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَArtinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. Mereka berdoa “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. Q. S. Al Baqarah 286 Sepertidalam sebuah ayat yang berbunyi, Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat ke­luh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh ke­sah dan apabila mendapatkan kebaikan, ia amat kikir (QS Al-Ma'ârij [70]: 19-21). Selain potensi bawaan yang mudah menjadikan ber­keluh kesah kalau ditimpa kesulitan, sifat manusia pun amat
Oleh Minah, Penulis Motivasi MANUSIA diciptakan oleh Allah Subhanahu wa ta’aala sebagai sebaik-baik bentuk yang memiliki akal, gharizah atau naluri dan diberi petunjuk hidup yakni Alquran dan Hadits. Namun, manusia kadang memiliki sifat mengeluh. Banyak manusia jika diuji Allah, mereka mengeluh. Mengeluh dengan banyaknya masalah kehidupan, pendapatan kurang, sikap keluarga dan sebagainya. Belum lagi saat Allah beri panas, nanti katanya kenapa panas sekali, diberi hujan, jawabnya kog hujan terus. Tanpa sadar ucapan itu keluar dari bibirnya. Inilah manusia yang kadang mengeluh. Astaghfirullah. BACA JUGA 5 Bahaya Keseringan Mengeluh bagi Kesehatan Fisik dan Mental “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah dan apabila mendapat kebaikan dia menjadi kikir.” QS. Al-ma’arij 19-21 Seseorang yang mudah mengeluh senantiasa mencari penyebab masalah dari luar dirinya dan tidak mau intropeksi diri sendiri. Padahal yang sering terjadi, yang menjadi pokok masalahnya adalah dirinya sendiri bukan orang lain. Sikap mudah mengeluh juga refleksi dari ketidakridhoan atau ketidakikhlasan atas ketentuan takdir dari Allah Subhanahu Wa Ta’aala. Oleh karena itu, mari kita belajar menyikapi setiap masalah dengan intropeksi diri tanpa harus menyalahkan orang lain dan tidak mengeluh. Jauhilah sikap mengeluh karena mengeluh itu sebuah penentangan, penolakan dan menghindari realitas kehidupan serta tidak ikhlas dengan apa yang dihadapi. Jika kita sering mengeluh, mari kembalikan semua masalah hidup kita kepada Allah. Mengadu hanya kepada Allah, banyak meminta ampun dan taubat kepada Allah atas segala salah dan dosa yang pernah dilakukan. BACA JUGA So, jangan mengeluh jika diberi ujian oleh Allah. Tetaplah bersabar akan ketetapan yang diberikan Allah. diberi panas dan hujan Alhamdulillah karena itu adalah nikmat yang Allah berikan kepada hambaNya yang sudah sepantasnya kita harus bersyukur, jika diberi ujian dan cobaan maka kita harus bersabar, dan mencari solusi penyelesaiannya bukan dengan mengeluh. Karena itu, jangan mengeluh! Teruslah untuk bersyukur dan bersabar serta sering-seringlah intropeksi diri. Dan tunduk dan taatlah kepada Allah. []
Berkeluhkesah atau mengeluh sendiri dalam Al-Qur'an tidak banyak disebutkan, tapi beberapa di antaranya mengajarkan untuk menemukan solusi dari berkeluh kesah. Allah Ta'ala berfirman : إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا loading... إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. QS. Al-Ma’arij 19-21Kemudian firman Allah Ta'ala قَالَ إِنَّمَآ أَشْكُوا۟ بَثِّى وَحُزْنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ"Dia Ya'qub menjawab, hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. QS Yusuf 86Dan firman Allah Ta'ala قَدْ سَمِعَ ٱللَّهُ قَوْلَ ٱلَّتِى تُجَٰدِلُكَ فِى زَوْجِهَا وَتَشْتَكِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَآ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ"Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu Muhammad tentang suaminya, dan mengadukan halnya kepada Allah, dan Allah Mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. QS al-Mujadilah 1.Cara terbaik mengadukan segala keluh-kesah adalah hanya kepada Allah, sebagaimana Nabi mengeluhkan perbuatan kaumnya kepada Allah Azza wa jalla."Berkatalah Rasul Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran itu sesuatu yang diacuhkan. Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiaptiap Nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong. QS Al- Furqan 30-31.Kadang kala, ketika seseorang berkeluh kesah kepada orang lain, hal itu tidak memberikan jalan keluar, justru membuka masalah baru atau memberatkan orang lain. Sedangkan, Allah pasti memberikan jalan keluar ketika kita meminta muslimah yang baik tidak akan mengeluhkan takdir Allah kepada manusia. Sebab, dia mengetahui itulah takdir yang diberikan oleh Rabb Yang Maha Mengasihi. Ada hikmah yang tersembunyi dari takdir itu yang akan berakhir dengan keluh kesah pada diri manusia, sesungguhnya akan dapat terobati dan terkurangi, bahkan energi negatif dari sifat keluh kesah bisa diubah menjadi energi positif, manakala seseorang mampu melakukan kebaikan. Baca juga Menjadi Penyebab Utama Perbuatan Keji Bercermin Pada Nasehat Rasulullah untuk FatimahDalam Kitab Uqudullujain Karya Imam Nawawi Al-Bantan memuat kisah rumah tangga Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa ketika, Rasulullah mendatangi Fatimah. Putrinya itu dalam keadaan menangis sambil menggiling gandum. Melihat Fatimah yang sedang menangis, Rasulullah mendekatinya, lalu bertanya, "Wahai Fatimah mengapa engkau menangis? Allah tidak menyebabkan matamu menangis. Lalu, Fatimah menceritakan kepada ayahnya perihal sesuatu yang membuatnya menangis. " Wahai ayahku, aku menangis karena kesibukan tugas rumah tangga yang aku kerjakan setiap hari tanpa seorang pun yang membantu."Kemudian, Rasulullah duduk di samping Fatimah. Lalu, Fatimah melanjutkan ceritanya, "Wahai ayahku, dengan keutamaan yang engkau miliki, tolong katakan pada Ali supaya mau membelikan budak untukku agar dapat membantu menggiling gandum dan mengurusi pekerjaan rumah."Setelah mendengar cerita tersebut, Nabi SAW berdiri dan mengambil gandum dengan tangannya mengucapkan bismillah. Kemudian, Nabi berkata kepada putrinya sebagai bentuk nasehat dan penyemangat supaya putrinya tidak lagi mengeluh ketika melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Beliau memberikan lima nasihat kepada Fatimah terkait keluhannya."Wahai Fatimah, Allah ingin menulis kebaikan untukmu, melebur dosa-dosamu,dan mengangkat derajatmu."" Wahai Fatimah, tiada istri yang menggiling tepung untuk suami dan anaknya kecuali Allah mencatatkan kebaikan baginya pada setiap biji dari gandum, meleburkan dosanya, dan meninggikan derajat-nya."
\n\n\n\n berkeluh kesah pada allah
Allahmenggunakan kata "khuliqa" yang artinya hal itu adalah sesuatu yang sejak awal ada pada diri manusia. Seperti bayi, kalau ada sesuatu yang mengganggunya dia akan langsung menangis. Dari waktu ke waktu dia akan berlatih untuk memperbaiki reaksinya. Ada orang yang terlatih untuk menahan lingkungan yang tidak enak yang dialaminya.
Manusia perlu mengenal dirinya bahwa hakikat dirinya adalah makhluk yang lemah, karena itu kita menyadari bahwa ketika kita sedang ditimpa sebuah ujian dan cobaan maka itu merupakan sinyal agar kita kembali pada Allah dengan melakukan curhat atau berkeluh kesah padanya, dalam wujud doa. Manusia adalah makhluk yang lemah Mengenal kembali hakikat diri sebagai manusia yang lemah, Allah SWT berfirman “dan manusia dijadikan bersifat lemah.” QS. An-Nisa’ 28 dan manusia juga sombong karena “Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji.” QS. Fathir 15. Ingat tentang kenyataan hakikat diri manusia yang sejatinya lemah tidak berdaya akan semua yang mereka harapkan belum atau tidak terkabul dan mendapati sebuah cobaan dan ujian. Keutamaan berdoa Berikut beberapa keutamaan ketika berdoa Ibadah dalam wujud doa Berdoa merupakan bagian dari ibadah, Rasulullah SAW bersabda, “Doa adalah ibadah”, kemudian beliau membaca ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu”. [Ghafir 60]. Menjadi ibadah paling mulia Menjadi hal yang paling mulia dan tidak ada ucapan yang lebih mulia dari doa kepada Allah SWT. Seperti dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa”. [Sunan At-Tirmidzi, bab Do’a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do’a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362]. Dijelaskan pula dalam firman Allah SWT yang berbunyi “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu“. [Al-Hujurat 13]. - Dapat menenangkan hati Berdoa menjadi salah satu cara yang dapat menenangkan hati karena mengingat-Nya, Allah SWT berfirman “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” QS. Ar Ra’du 28. Terkini 5tUU5.
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/473
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/599
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/43
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/216
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/281
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/89
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/491
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/479
  • berkeluh kesah pada allah