Dipublikasikanoleh admin pada Januari 9, 2021. Diartikel ini saya akan membagikan cerita dewasa ibu pacarku yang alim tapi doyan sange. Jika kamu penasaran silahkan simak cerita sex ini sampai selesai. kіnі ada сеrіtа Ibu Pacarku Yаng Alіm Tеrnуаtа Suka Brondong. ѕеlаmаt membaca dan mеnіkmаtі ѕаjіаn khusus bacaan cerita

Universitas swasta yang terletak di Jalan DI Panjaitan – Jakarta Timur itu berada di antara jalan uatama, satu jalan sekunder, sebuah sungai yang kalau musim banjir pasti meluap, dan rumah2 penduduk yang padat. Dan di antara kepadatan rumah2 penduduk itu terdapat suatu kisah mesum. Kisah ini terjalin antara mahasiswa yang kuliah universitas swasta tersebut dan pemilik kos2an di mana sang mahasiswa tinggal ngekos. Bangunan itu terdiri atas rumah2 petak sebanyak 5 pintu yang masing2 petak terdiri atas 3 ruangan. Di samping rumah2 petak tersebut menempel rumah utama yang merupakan tempat pemilik kos2an tinggal. Nama pemilik kos2an adalah Haji Imron. Biasa dipanggil oleh tetangga dan mahasiswa dengan sebutan Pak Haji. Tempat kos2an dan rumah utama ini di kelilingi oleh pagar besi setinggi 1,5 meter di bagian depan yang memiliki dua pintu masuk dan pagar tembok di tiga sisi lainnya setinggi 3 meter. Halamannnya dihampari oleh konblok dan dihiasi oleh berbagai tanaman, sehingga terlihat sangat rapi, asri, anggun, dan sejuk. Kos2an ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa. Di sinilah Rizal, mahasiswa di universitas swasta itu tinggal. Sudah 3 bulan ia tinggal di sini. Rizal adalah mahasiswa asal Cikampek, tetapi ia bukanlah asli Cikampek. Haji Imron memiliki 3 orang anak. Satu laki2, dan dua perempuan. Dua anaknya sudah berkeluarga, sedangkan satu lagi yang laki2 masih duduk di kleas 2 SMU. Yang paling menarik hati Rizal adalah Bu Haji. Walau usianya sudah 43 tahun penampilanya masih seperti umur 30-an. Bu Haji selalu ramah pada tetangga maupun mahasiswa2 yang ngekos di rumahnya. Bodynya bongsor, berkulit kuning langsat, dan selalu memakai kerudung. Bila ia keluar dengan mobil Innova-nya ia akan memakai kaca mata hitam sebagai hiasan. Rizal sering mencuri pandang mengamati Bu Haji. Pernah Rizal menggoda Bu Haji ketika Rizal hendak berangkat ke kampus dengan motor Honda nya sedangkan Bu Haji hendak keluar dengan Kijang Innova-nya. ā€œWah, Bu Haji, gayanya seperti cewek2 di kampusku aja nih..,ā€goda Rizal ā€œIya dong, Zal. Biarpun udah tua harus tetap jaga penampilan lho...harus semangat seperti anak2 muda,ā€balas Bu Haji sambil melemparkan senyumnya. ā€œIya deh, Bu Haji. Saya setuju kok..,ā€ujar Bu Rizal. ā€œSaya duluan ,Bu Haji,ā€seru Rizal sambil melajukan motornya. Setiap Rizal pulang malam, Rizal sering mengamati Bu Haji nongkrong sendirian di ruang tengah menonton televisi. Bahkan kadang sampai larut malam. Yang paling membuat Rizal kagum sekaligus ngiler adalah ketika suatu sore ia bertamu sekaligus hendak membayar uang kontrakan bulanan. Rizal diterima oleh Bu Haji di ruang tengah yang sejuk dan asri itu. Bu Haji menemuinya dengan celana pendek yang ketat dan kemeja yang longgar. Bu Haji hanya senyum2 saja melihat Rizal yang kikuk dan mata Rizal yang kadang2 melirik ke pahanya. Di dalam rumahnya Bu Haji memang sering memakai celana pendek dan melepaskan kerudungnya. Setelah keluar daru rumah Bu Haji dan sampai di kamarnya sendiri, Rizal membayangkan semua yang baru saja dilihatnya. Paha putih yang gempal dan padat. Sangat mulus, pikir Rizal. Dan Rizal yakin di balik kemeja longgar yang dipakai Bu Haji terdapat kulit yang putih-mulus dan buah dada yang besar. Rizal sering membayangkan bisa menggumuli tubuh Bu Haji yang bongsor dan putih mulus itu. Rizal juga sering membayangkan memek Bu Haji, pasti tebal dan empuk gumamnya dalam hati. Tetapi Rizal lalu tersenyum masem karena tubunya termasuk agak kurus walaupun ia memiliki tinggi 173 cm. Kalau sudah begitu Rizal akan mengusap-usap kontolnya lalu melepaskan pusingnya di kamar mandi. Pak Haji Imron termasuk tuan tanah. Ia memiliki beberapa kos2an dan sejumlah rumah yang dikontrakkan. Semua tersebar di wilayah Jabodetabek. Ia paling sering ke wilayah Depok. Selain mengunjungi anaknya dan rumah kos2an yang pengelolaannya diserahkan pada anaknya juga karena di sebelah kos2an itu terdapat kolam pancing yang yang cukup ramai dikunjungi. Kolam pancing itu juga dikelola oleh anaknya dan menantunya di samping beberapa pembantu. Hampir setiap hari Pak Haji Imron pergi ke Depok. Kalau sudah asyik memancing Pak Haji Imron bisa menginap sampai 3-4 hari. Suatu sore Rizal berjalan ke samping rumah utama yang ditanami beberapa batang pohon jambu Taiwan. Ia bermaksud mengambil beberapa buah jambu Taiwan. Pak Haji dan Bu Haji memang tidak melarang anak2 kosnya mengambil hasil tanaman yang ada di sekitar rumah itu. Karena kadang2 anak2 kos juga ikut membantu mengurusi tanaman2 tersebut. Saat itu beberapa pohon jambu sedang berbuah. Buahnya besar2 dan siap dipanen. Pohon2 itu terletak di antara tembok pagar dan tembok dinding rumah utama. Ketika ia hendak melangkah ke rimbunan pohon jambu, ia melihat daun jendela yang menghadap ke pohon2 jambu itu terbuka. Itu merupakan kamar tidur Pak Haji dan Bu Haji. Ia seketika ragu. Tetapi di benaknya adalah bahwa tadi pagi ia melihat Pak Haji dan Bu Haji keluar rumah memakai Suzuki Escudo. Dan ketika ia terbangun sore ini Suzuki Escudo belum ada di halaman. Ia hendak membatalkan niatnya karena takut jangan2 ketika ia tertidur tadi Pak Haji dan Bu Haji pulang dan Suzuki Escudo mungkin dipinjam seseorang atau salah satu anaknya. Setelah beberpa detik, Rizal memutuskan memeriksa perlahan. Ia berjalan di atas teras keramik samping yang sempit. Dengan ujung matanya ia mencoba meneliti kamar itu. Untunglah…,pikirnya. Kamar itu kosong. Lalu Rizal pun melanjutkan niatnya. Ia mengambil beberapa buah jambu. Ketika ia hendak berbalik, Rizal sangat kaget dan pucat. Karena pada saat yang sama ia melihat Bu Haji masuk ke dalam kamar. Bu Haji hanya memakai celana pendek yang sangat ketat. Dan di atasnya, seluruh kancing kemeja Bu Haji belum terpasang sehingga memperlihatkan perut dan pusarnya yang mulus dan putih dan juga BH nya yang membungkus dadanya yang besar. Bu Haji juga kaget dan hampir berteriak. Tetapi ketika menyadari bahwa orang yang ada di samping rumah adalah Rizal ia hanya kaget sebentar saja. Tangannya bergerak mengatupkan kemejanya tanpa memasang kancingnya. ā€œAh…kirain tadi siapa…Ibu kaget setengah mati,ā€seru Bu Haji dari dalam kamar. Ia melipat kedua tangan diperutnya sehingga kemejanya tidak terbuka. ā€œMaaf Bu Haji…maaf…Maaf Bu Haji…tadi saya kira Bu Haji pergi dengan Pak Haji…jadi saya berani ke sini,ā€Rizal berusaha menjelaskan. Ia terlihat kikuk dan agak malu2. ā€œIya sudah…kirain siapa..,ā€kata Bu Haji. Ia tersenyum pada Rizal. ā€œMaaf Bu Haji…,ā€kata Rizal berjalan menunduk. ā€œPermisi Bu Haji…,ā€ kata Rizal permisi dan melihat ke Bu Haji sebentar. Bu Haji mengangguk tersenyum. Ketika Rizal melihat Bu Haji sebentar, ia sempat melirik ke dada Bu Haji yang tidak begitu serius menutupi bagian dadanya. Sesampai di kamarnya, Rizal malah tidak memperdulikan jambu yang baru saja diambilnya. Yang ada dalam pikirannya adalah pusar, perut, dan BH Bu Haji. Ia terduduk dalam kasurnya. Memandang langit2 kamarnya. Bayangan Bu Haji yang super seksi tadi memenuhi angannya. Ia menggerakkan tangannya mengusap-usap kontolnya yang seketika menegang keras. Rizal menghempaskan punggunya ke kasur. Menarik tangannya dari selangkangannnya. Ia merenung, jika tadi di belakang Bu Haji muncul Pak Haji, maka ia akan kena tegur. Ketika Rizal masih berusa menenangkan pikirannya tiba2 handphone-nya berbunyi. Rizal mengambil handphone-nya. ā€œHallo..ā€jawabnya. Tapi diseberang tidak ada jawaban. Panggilan itu terputus. Rizal mengamati nomor ā€œReceived Callsā€ pada handphonenya. Nomor yang tidak dikenalnya. Ia meletakkan handphone itu. Tetapi ketika teringat dengan seorang cewek yang baru dikenalnya kemarin ia meraih lagi handphone tersebut. Siapa tahu cewek itu, pikir Rizal. Rizal memanggil nomor itu. ā€œHallo…,ā€panggilnya. ā€œHallo…emang kamu gak kuliah..?ā€seketika Rizal heran. Ada riak senang dalam hatinya. Suara itu adalah suara Bu Haji. ā€œEh, Bu Haji…eh..nggak Bu Haji…hari ini saya emang ga ada jadwal kuliah…,ā€ujar Rizal dengan suara yang dibuatnya sedemikian rupa. ā€œHhhmm, gimana jambunya? Enak ga?ā€tanya Bu Haji di seberang. Suaranya terdengar akrab dan manis di telinga Rizal ā€œAh, belum sempat Bu Haji…baru juga mau makan…dari bentuk dan warnanya kayaknya enak sih..,ā€kata Rizal mencoba berakrab-akrab ria. ā€œNtar kalau udah makan bilang ibu iya. Kalau enak Ibu juga mau ambil,ā€ ā€œIya Bu Haji…,ā€jawab Rizal. Ketika ia merasa Bu Haji hendak menutup pembicaraan, Rizal buru-buru bertanya.ā€Ehh, hhmmm…maaf Bu, Pak Haji kemana? Tadi sepertinya saya lihat bareng Bu Haji keluar,ā€ ā€œTadi pagi emang keluar bareng Ibu tapi sebentar aja ke salon. Trus pulang. Sekarang bapak ke Depok….,ā€ kata Bu Haji menjelaskan. ā€œOhh..iya udah deh bu…maaf tadi ya Bu Haji…saya tidak tahu..,ā€ujar Rizal. ā€œHmmm-hhmm..,ā€Bu Haji tertawa kecil di seberang.ā€Nanti kalau udah dimakan jambunya jangan lupa sms bilang ibu ya. SMS aja enak apa nggak..!ā€ ā€œIya bu..ā€ujar Rizal. Dan pembicaraan pun selesai. Malamnya jam tujuh setelah makan, Rizal mengambil HP-nya. Ia belum memakan jambunya, tetapi dalam hatinya ia akan mengatakan saja bahwa jambu itu enak. ā€œMalam Bu Haji…jambunya enak,ā€begitu is isms Rizal. ā€œBener enak?ā€balas sms Bu Haji. ā€œIya Bu. Bener enakā€. ā€œKamu lagi ngapain?ā€sms Bu Haji. ā€œGak lagi ngapain Bu. Tiduran aja,ā€balas Rizal sambil heran dgn isi sms Bu Haji. ā€œEmang ga keluar? Mahasiswa kan ngapelnya ga cuma malam mingguā€balas Bu Haji lagi. ā€œNggak Bu. Lagi pengen di rumah aja. Maaf, kalau Bu Haji sedang apa?ā€sms Rizal. ā€œLagi sms an ama kamu..hehe..!ā€jawab sms Bu Haji. Isi sms ini membuat Rizal senang setengah mati. Ia tersenyun-senyum dalam hati. Rizal agak bingung untum membalas. Ia tidak tahu hendak mengetik apa. Tiba2 sms Bu Haji masuk lagi. ā€œTadi kamu lihat ibu ya..?ā€ Rizal hampir berteriak senang setengah mati membaca sms ini. Ia membaca sms itu berulang-ulang. Ia berpikir sejenak untuk membalas apa. ā€œHhmm, iya bu. Maaf…saya tadi tidak sengaja..,ā€akhirnya hanya itu yang ditulisnya. ā€œGak sengaja tapi dah lihat ya…?ā€sms Bu Haji. Rizal jadi makin semangat. ā€œIya bu. Maaf…saya ga ingat lagi kok Bu…tapi…,ā€balas Rizal. Ia sengaja menggantung sms nya untuk membuat Bu Haji yang sering diidam-idamkanya jadi penasaran. Tetapi setelah Rizal menunggu 5 menit Bu Haji tidak lagi membalas. Ia pun ragu untuk mengirim sms lagi. Ketika ia hendak meletakkan HPnya, Bu Haji menelepon. Rizal bersorak dalam hati. ā€œHallo…,ā€sahut Rizal dengan suara dibuat merdu. ā€œTapi apa, Zal?ā€tanya Bu Haji pelan. Suaranya agak sengau. ā€œNnnggg…apa ya…? Rizal menyahut dengan canda. ā€œApa..ayo apa..?ā€desak Bu Haji dengan nada seperti tertawa. ā€œHhmm…tapi aku senang aja melihatnya…,ā€akhirnya Rizal memberanikan diri. ā€œHhhmmm…kamu ini…kirain apa tadi…emang kamu lihat apa coba..?ā€tanya Bu Haji. ā€œLihat sesuatu…nnggg…yang pengennya ga cuma dilihat…,ā€Rizal makin berani menggoda. ā€œEmang pengennya diapain..?ā€ ā€œSusah dibilangin dengan kata-kata Bu…hehe…,ā€Rizal tertawa renyah.ā€Susah bilanginnya…tapi kalau tiba2 ada di sini…ah..gau taulah…,ā€Rizal dengan berani menggoda lebih jauh. ā€œHeheh….kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji. ā€œIbu lagi di mana?ā€ Tanya Rizal. ā€œLagi di kamar, kenapa?ā€Tanya Bu Haji. ā€œGa…nanya aja kok Bu..!ā€ujar Rizal. ā€œHhhmm..iya udah iya, Zal,ā€kata Bu Haji menutup pembicaraan. ā€œIya Bu. Met malam..,ā€sahut Rizal ā€œIya..,ā€balas Bu Haji sambil menutup pembicaraan. Dalam kamarnya Rizal tersenyum-senyum senang. Entah kenapa nafsu birahinya timbul. Ia tidur2an di kasurnya sambil senyum-senyum mengingat semua pembicaraan dengan Bu Haji. Lalu dua jam kemudian sms Bu Haji masuk lagi. ā€œNonton MetroTV deh…acaranya bagus…,ā€demikian is isms Bu Haji. Rizal yang memang sedang nonton MetroTV di kamarnya lagsung membalas dengan semangat. ā€œIya. Ini juga lagi nonton MetroTV kok Bu. Bu Haji belum bobo..?ā€tanya Rizal dalam sms nya. Sengaja ia memilih kata ā€œboboā€ untuk membuat suasana jadi nyaman. ā€œBelum..kan masih jam 10…,ā€balas sms Bu Haji. ā€œMasih di kamar?ā€ Rizal sengaja menanyakan ini. ā€œIya…,ā€jawab Bu Haji ā€œDi tempat tidur..?ā€ tanya Rizl ā€œIya…,ā€jawab Bu Haji ā€œHehe..sama dong…,ā€balas Rizal genit. Tetapi Bu Haji tidak lagi membalas. Sekitar jam 12 malam ketika Rizal dilanda kantuk. Bunyi sms masuk ke HP nya. ā€œUdah bobo..?ā€ itu isi sms Bu Haji ā€œBelum…Bu Haji belum bobo..?ā€Rizal membalas ā€œBelum juga…masih nonton..,ā€ ā€œSama dongā€¦ā€isi sms Rizal. Kembai lagi Bu Haji tidak membalas. Tetapi entah kenapa Rizal mengurungkan niatnya tidur. Entah kenapa ia yakin Bu Haji akan sms lagi. Tetapi kali ini tidak lagi. Sekitar jam setengah satu malam yang ada adalah ā€œmissed callā€ dari Bu Haji. Rizal menelepon balik. Tapi tidak telepon tidak diangkat. ā€œBelum tidur..?ā€Rizal coba kirim sms. Tetapi setelah menunggu sepuluh menit tidak ada jawaban, Rizal akhirnya meletakkan HPnya. Dan menghempaskan badannya ke kasur. Sekitar jam HP nya berbunyi. Di seberang terdengar suara Bu Haji yang agak sengau dan manja. ā€œLagi ngapain, Zal..?ā€tanya Bu Haji. Rizal menjawab dengan segenap keyakinan dan keberanian. ā€œBelum bisa tidur Bu. Gara-gara pemandangan tadi siang di kamar Bu Haji,ā€Rizal menahan nafasnya ketika berbicara. Ia pun membuat suaranya agak sengau dan lirih. ā€œHhhmm…terus..?ā€sahut Bu Haji ā€œIya jadi susah tidurnya nih…,ā€Rizal merengek. Lalu Rizal menyambung lagi.ā€Bu…!ā€ ā€œApa..?jawab Bu Haji ā€œTapi jangan marah ya Bu…,ā€ujar Rizal ā€œGak kok..apa..?ā€tanya Bu Haji. ā€œHhhhmm..boleh ga saya kesitu sekarang…?ā€tanya Rizal dengan suara dibuat merdu. Dadanya berdegup ketika mengucapkan kata-kata itu. ā€œHhhmm kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji.ā€Udah iya..,ā€ucap Bu Haji. Pembicaraan seketika terputus. Rizal terdiam. Tetapi hanya berselang dua menit bunyi sms masuk ke HPnya. ā€œPintu samping terbuka…kutunggu..,ā€demikian isi sms Bu Haji. Rizal langsung gembira. Badanya dipenuhi nafsu sex. Ia merasakan kontolnya semakin menegang saja. Dengan perlahan ia keluar kamar dan melintasi halaman menuju pinti samping. Ketika sampai di pintu samping dengan yakin ia mendorongnya. Pintu itu terbuka. Di dalam cahaya yang remang ia melihat bayangan Bu Haji dengan celana pendek dan baju tidur yang ketat. Bu Haji menarik tangannya dan menutup pintu. Ketika Bu Haji membelakanginya sambil mengunci pintu, Rizal langsung memeluk Bu Haji dari belakang. Ia menekan pantat Bu Haji dengan bagian kontolnya yang tegang. Kedua tangannya melingkari pinggang Bu Haji. Rizal dengan liar mendaratkan ciuman2 di trengkuk Bu Haji. Bu Haji langsung berbalik. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Rizal dan dengan agresif menarik tubuh Rizal ke tembok. Dalam hitungan detik bibir Rizal sudah dilumat oleh Bu Haji. Rizal membalas dengan memutar dan memilin lidahnya. Rizal menarik lidah Bu Haji dengan lidahnya. Bu Haji membalasnya dengan pagutan dan lumatan yang bergelora. Rizal menarik tubuh Bu Haji sehingga kini Rizal yang bersandar di tembok ruangan belakang itu. Mereka saling menciumi dan menjilati dengan liar. Mulut Bu Haji tak henti-henti mengeluartkan bunyi kecipak ketika mulut Rizal menyedoti lidah dan bibir Bu Haji. Bu Haji makin dipenuhi nafsu birahi. Ia makin merapatkan tubuh ke dalam pelukan Rizal. Rizal menariknya penuh nafsu dan meremasi pantat dan pinggul Bu Haji. Bu Haji melingkarkan satu tangnnya di leher Rizal dan satunya lagi merababi leher Rizal. Mulutnya tidak berhenti melumat lidah dan mulut Rizal. Bu Haji menggeserkan badannya agak ke bawah. Ketika Bu Haji merasakan kontol Rizal yang tegang telah berada di daerah selangkangannya, ia membuka paha sedikit lalu merapatkannya. Rizal membalas dengan menekan kontolnya ke arah Bu Haji. Lalu Bu Haji menggesek-gesek kontol Rizal dengan memeknya yang masih tertutup celana pendek. Rizal membalas dengan sodokan ke depan sambil meremasi pantat Bu Haji. Ciuman dan jilatan mereka makin penuh nafsu dan semakin liar. Rizal mengulum bibir Bu Haji. Lalu menarik bibir Bu Haji dengan sedotan mulutnya. Ketika bibir Bu Haji terlepas, Rizal merangsek ke leher Bu Haji. Bu Haji menengadah sambil bagian selangkangannya tetap digesek-gesekkan ke selangkangan Rizal. Rizal makin nafsu. Ia menciumi bagian atas dada Bu Haji. Bu Haji makin menengadah…badannya dilengkungkan. ā€œHhhmmmhhaahh…jangan bikin merah di situ yah..,ā€desah Bu Haji ā€œMmmhhaahh…,ā€Rizal hanya mendesah penuh nafsu. Ia membuka kancing depan baju tidur Bu Haji. Lalu membenamkan wajahnya di dada Bu Haji yang besar. Rizal menggeser BH Bu Haji ke atas. Lalu tangannya meraih buah dada yang besar itu. Ia lalu menciumi dan menjilatinya. ā€œMmmhhoohhh…,ā€desah Bu Haji. Rizal makin bernafsu mendengar desah penuh nafsu Bu Haji. Ia menjilati puting susu Bu Haji lalu menyedotinya. ā€œMmmhhhoohhh…hhhoohh…ooohhh…hhhooohhhh…,ā€begitu desahan penuh nafsu Bu Haji setiap kali Rizal menyedot puting susu Bu Haji dengan keras. Tubuh Bu Haji makin melengkung. Ia membusungkan dadanya, menekankan buah dadanya ke mulut Rizal. Bu Haji melihati mulut Rizal menjilati,menciumi, dan mengisap-isap buah dadanya. Bu Haji makin keras menggesekkan selangkangannya ke bagian kontol Rizal. Tangan kirinya mendekap kepala Rizal untuk terus menciumi buah dadanya sementara tangan kanannya merabai dada Rizal dan memijat-mijat puting susu Rizal yang kecil. Mulut Rizal mengecupi puting susu Bu Haji, menyedotinya, lalu menarik-nariknya dengan mulutnya. ā€œHhhmmhhoohh…hhoohhh…hhaaahhh…nngggoohh…,ā€hanya desah penuh nafsu itu yang keluar dari mulut Bu Haji. ā€œMmhhhhh…Zal..Zal…,ā€bisk Bu Haji di telinga Rizal. Rizal terus saja menyedot-nyedot susu Bu Haji. Pikiran Rizal sudah dipenuhi nafsu sex. ā€œZal…hhhmm…Zal…ke kamar aja…,ā€bisik Bu Haji. Rizal mengendorkan pelukannya. Bu Haji menarik tubuhnya dari pelukan ketat Rizal. Ia bergerak ke saklar. Klik!!Lalu seluruh ruangan tengah yang menuju kamar Bu Haji yang terlihat dari luar kalau lampu menyala langsung gelap. Rizal kembali merangkuli tubuh Bu Haji dan menciumi bibirnya. Bu Haji membalas dengan tak kalah agresif. Bu Haji meciumi Rizal, memeluknya, dan menariknya. Rizal mengikuti gerakan Bu Haji. Bu Haji dan Rizal tetap berpelukan dan berciuman ketika meraka melangkah ke kamar. Ketika akhirnya sampai di kamar, Bu Haji menarik tubuh Rizal ke kasur. Rizal tertarik menindih tubuh Bu Haji. Kaki Bu Haji terbuka menjuntai di lantai sementara tubuhnya rebah di kasur. Rizal menunduk menggumulinya. Ia menempatkan bagian kontolnya di selangkangan Bu Haji yang terbuka. Rizal bisa merasakan empuknya memek Bu Haji yang masih terbungkus celana pendek ketat. Mulutnya menciumi pusar Bu Haji sambil kedua tangannya menelanjangi tubuh bagian atas Bu Haji. Bu Haji tak kalah agresif membuka baju Rizal. Ciuman Rizal makin liar. Mulutnya bergerak ke pinggul Bu Haji. Kedua tangannya membuka celana ketat pendek Bu Haji. Ia membukanya perlahan-lahan. Bibirnya merangsek menciumi bagian celana dalam Bu Haji yang terlihat. Bu Haji hanya melihati Rizal. Ketika akhirnya celana pendek itu lepas, terlihatlah gundukan memek Bu Haji yang tebal terbungkus celana dalam putih. ā€œMmhhhoooh..,ā€desah Rizal sambil mengecup permukaan celana dalam itu pelan. Lalu ia berdiri membuka celananya. Ia berdiri telanjang bulat dengan kontol yang mengacung tegang. Bu Haji memandangi kontol Rizal. Rizal berdiri mengocok kontolnya sebentar lalu membungkuk membuka celana dalam Bu Haji. Kini tubuh bugil Bu Haji terpampang di depanya. Rizal mendekatkan mulutnya ke memek Bu Haji yang dipenuhi jembut lebat. ā€œNnnggghhooohh…,ā€Rizal mendesah ketika mengecup permukaan memek Bu Haji. Bu Haji mengangkangkan pahanya lebar-lebar dan mengangkat pantatnya ketika mulut Rizal menyentuh permukaan memeknya. Rizal lalu mendorong tubuh Bu Haji perlahan ke tengah tempat tidur. Di tengah2 tempat tidur itu Bu Haji telentang pasrah dengan paha terbuka. Ia melihat Rizal mendatangi ke tengah tempat tidur dengan kontol yang teracung tegang. Ketika Rizal telah memasuki pahanya yang terbuka lebar,Bu Haji melihat Rizal mengocok-ngocok kontolnya. Lalu ketika Rizal mulai bergerak menindihnya, Bu Haji merasa darahnya mendesir. Ia makin melebarkan pahanya. Ia merangkul leher Rizal. Rizal menindih tubuh Bu Haji dan mencium mulutnya. Bu Haji membalasnya dengan mengulum bibr Rizal. Rizal mengerakkan pantatnya, dengan kontolnya yang tegang ia mencari memek Bu Haji. Akhirnya ujung kontol Rizal merasakan permukaan memek Bu Haji yang basah. Ia menekan-nekannya perlahan. Bu Haji membantunya dengan menggerakkan pinggulnya. Rizal merasakn ujung kontolnya masuk sedikit di celah memek Bu Haji. Bu Haji merapatkan selangkangannya. Lalu Rizal menusukkan kontolnya. ā€œHhhooohh Bu Haji..,’desahnya seraya menusukkan kontolnya. ā€œNnngghhhoohhh sayang…,ā€desah Bu Haji. Bu Haji merasakan kontol Rizal melesak memasuki memeknya yang basah. Bu Haji menggerakkan pinggulnya menyambut kontol Rizal yang menusuk lobang memeknya. Lalu seketika melingkarkan pahanya di pinggul Rizal. ā€œHhhooohhh sayang….besar sekali kontolmu…,ā€desah Bu Haji di telinga Rizal. Desahan ini membuat Rizal berkobar. Ia menarik kontolnya dan menusukkannya dengan cepat ke dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhhhooohhh Bu Haji…hhoohhh...ā€Rizal mengerang penuh nafsu. ā€œHhhoohh sayang..kocok terus…hhoohh..enak sekali sayang..hhoohh..,ā€Bu Ijah mendesah lirih sendu di telunga Rizal. ā€œHHoohh…hhoohh….hhoo enak sekali..hhohh..hhoohh…Bu Haji sayang…hhoohhh…hhhoohhh…,ā€Rizal mengerang penuh nafsu. Rizal menggerakkan pantatnya naik-turun. Ia menggenjoti tubuh Bu Haji dengan cepat. Kontolnya keluar masuk dengan cepat dan kuat dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji makin mengetatkan selangkangannya di pinggul Rizal. ā€œOooohhh sayang…genjot sayang…hhhoohh …entoti terus sayang…hhhooohhh…hhhoohhh..enak sekali tusukan kontolmu sayang…hhoohh…entotin yang lama say…ooohhh…sayang…oohhh…,ā€Bu Haji mendesah penuh nafsu. Rizal merasakan tubuhnya dan tubuh Bu Haji hangat. Ia melihat wajah Bu Haji yang redup penuh nafsu. Ia melihat wajah Bu Haji bergerak-gerak mengikuti setiap tusukan kontolnya. Ia merasakan nikmat yang luar biasa di ujung kontolnya ketika menusuki bagian dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji merasakan tusukan-tuskan dalam lobang memeknya begitu cepat. Ia melebarkan pahanya dan betisnya merangkul pinggul Rizal. Dengan matanya yang sayu Bu Haji melihat pantat Rizal naik-turun memompa dan menggenjotinya. Seiring itu lobang memeknya merasakan nikmat yang penuh sensasi ditusuki kontol Rizal. Ia menggerakkan tanggannya merangkul pinggang Rizal. Berusaha menguasai dan memiliki tubuh yang sedang menggumuli dan menggagahinya. ā€œHhhhoohhh sayang… entotin memekku say…ooohhh…terus say..hhhoohh..enak sekali sayang…oooohhh….,ā€Bu Haji makin gelap mata menahan nikmatnya senggama itu. ā€œIya say…hhoohh..iya sayang…,ā€bisik Rizal penuh birahi di telinga Bu Haji. Ia makin merapatkan tubuhnya yang penuh keringat ke tubuh Bu Haji.ā€Iya say..hhhoohh..iya say…enak sekali mengentotimu say…hhhoohh..,ā€erang Rizal lirih. Bu Haji makin dipenuhi birahi nafsu. Dengan kedua tangan mencengkeram erat pinggang Rizal ia menggerakkan pinggulnya makin liar menerima tusukan-tusukan kontol Rizal dalam lobang memeknya. ā€œHhhhggggg….nnggghhooohhh…nnnggghhhhoohhh…,ā€Bu Haji makin ketat menempelkan memenya ke pangakal kontol Rizal.. Rizal merasakan tubuh Bu Haji makin hangat, dan mulai bergoyang liar tidak teratur. Rizal tahu Bu Haji sesaat lagi akan mengalami orgasme. Rizal memacu tusukan kontolnya makin cepat. Ia terus memompa dan menggenjot. Lalu ia merasakan pangkal paha Bu Haji makin melebar dan mendesak ke tubuhnya. Tangan Bu Haji mencengkeram kuat pinngangnya…. ā€œHhhhggggghhh…nnggghhhhooohh..Zal…nnggghhhoohhh…oo oohhh…hhhggg..,ā€ desahan sengau penuh nafsu Bu Haji tiba2 tertahan dan seketika Rizal merasakan lobang memek Bu Haji berdenyut-denyut cepat, dan seiring itu kontolnya merasakan siraman mani yang hangat dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhngghhoohhh..hhhoohhh…ooohh..nnggghhhooohhh…,ā€B u Haji tak henti2 menjerit keenakan merasakn orgasmenya. Rizal memacu makin kuat dan. ā€œHhhhnggghhhoohhh…hohohh..ohhhh..,ā€ tak lama berselang Rizalpun menghujamkan kotolnya dalam2 dan kuat dalam memek Bu Haji. ā€œHhhaahh..hhhaaahhh…,ā€desah Rizal memuncratkan maninya dalam memek Bu Haji. Kontolnya menyemprotkan mani berkali kali. Kontolnya mengangguk-angguk dalam memek Bu Haji. Bu Haji merasakan lobang memeknya dipenuhi mani yang hangat. Ia merem-melek menikmati kontol Rizal yang berdenyut-denyut dalam lobang memeknya. Bu Haji terus merasakan gerakan pinggulnya yang belum berhenti bergerak otomatis karena orgsmenya. Ia meraih mulut Rizal dan seperti kehausan langsung menciumin dan mengulumnya membalas lumatan mulut Bu Haji. Matanya merem-melek menahan nikmatnya orgasmenya sambil tak berhenti mengulumi bibr Bu Haji. Lalu akhirnya ciuman2 mereka mulai longgar seiring makain lemahnya denyutan2 yang mereka rasakan dalam alat senggama mereka berdua. Dan akhirnya gerakan2 itu berhenti. Bu Haji mendenguskan nafas sambil merentangkan kedua tangannya lebar2 ke kiri-kanan. Ia memalingkan wajah ke samping. Rizal melemaskan tubuhnya di atas tubuh Bu Haji. Wajahnya menelungkup di sisi leher Bu Haji. Ia mendesahkan nafas satu-satu. Kurang lebih lima menit mereka diam membisu. Mereka masih merasakan suhu tubuh yang hangat. ā€œZal…,ā€Bu Haji menggerakkan tangannya ke punggung Rizal. Dan merabanya. ā€œNggghhahh…,ā€Rizal menyahut lemah. Ia bergulir turun dari atas tubuh Bu Haji. Bu Haji mengejarnya dan memeluknya. Mulutnya mengulum lembut bibir Rizal. ā€œZal, kamu memang sering memimpikan hal ini kan..,ā€bisik Bu Haji. ā€œIya…sangat sering…,ā€jawab Rizal pelan sambil memadangi mata Bu Haji. Aku tahu…,ā€kata Bu Haji. ā€œDari caramu memandangi aku, aku tahu kamu sering menginginkan ini. Aku juga Zal..,ā€bisik Bu Haji lagi. Tangannya membelai-belai puting Rizal yang mungil. ā€œKok bisa..? Ibu cantik. Putih. Tubuh ibu juga bongsor dan seksi sekali. Sedangkan aku bisa dibilang agak kurus…,ā€kata Rizal. ā€œNnngghhhmmmmaahh…,ā€desah Bu Haji sambil mengulum lagi bibir Rizal. Rizal membalasnya. ā€œJustru karena badanmu ini yang bikin ibu penasaran. Karena orang yang punya badan kurusnya seperti kamu ini pasti memiliki nafsu yang besar. Dan ibu sering mebayangkan nafsumu seperti apa. Apalagi kamu sering memandangi ibu. Dan tadi nafsumu udah bikin ibu gelap mata..,ā€jelas Bu Haji. Rizal lalu mendesakkan badannya ke tubuh bugil Bu Haji. Memeluknya erat. Menciumi lehernya. Rizal berbisik di telinga Bu Haji…,ā€Bu, aku tidur di sini yah…?ā€ ā€œIya sayang…,ā€jawab Bu Haji membalas merengkuh tubuh Rizal. Malam itu Rizal tidur di ranjang yang biasa jadi tempat tidur Bu Haji dan Pak Haji. Menjelang subuh mereka kembali menuntaskan nafsu syahwat mereka. Yang berlanjut hingga esok siangnya. Sejak itu Bu Haji makin jarang mengikuti Pak Haji mengawasi rumah2 mereka. Ia lebih senang tinggal di rumah dan mengikuti dorongan nafsu seksnya. Rizal berkali-kali menggumuli tubuh Bu Haji mulai dari kamar mandi, ruang tengah, dapur, sampai kamar tidur. Ia memperlakukan Bu Haji seperti pacarnya. Tamat SeorangBu Haji yang terkenal religius ini , sekarang sedang bugil dan dipijet seorang laki-laki muda yg lagi horny , gua Steve. Gua pijet pantat yg super montok in i, mirip bokong Kim Kardashian bro. Gua sengaja berlama-lama mijat daerah bokongnya. Gua sengaja mijet sambil nyelipkan jari jempol dia ke belahan pantatnya. Perkenalkan gua itu gua berumur 18 tahun dan kuliah semester 1. Gua asalnya dari Jakarta dan kuliah di Kota Padang, kota anak kos biasanya, awal ngekos di kota ini gua dapat kos-kosan yg gak nyaman. Tempatnya kotor, sumpek dan berisik. Gua dulu milih ngekos di sana, karna bayar kos-nya bulanan. Gua mikir yg penting dapat kos dulu. Nanti kalau gak betah bisa pindah. Masih dua bulan di kos itu, gua gak betah, gua cari kos minjam motor teman, gua mulai nyari kos. Udah 4 kos yg gua jumpai, belum ada yg pas. Stelah itu gua liat kos-kosan yg bentuk rumah. Gua ketok keluarlah seorang wanita paruh baya apa ya?Apa benar ini kos Putra bu? Ada kos kosong?Waduh, penuh semua muka muram gua Tanya lagi,Ibu tau gak, dimana lagi kos2an kayak gini yg masih ada yg kosong?Kurang tahu ya. Emang kenapa nyari yg kayak gini?Kemarin di kos sbelumnnya, saya pernah kena DB karna kos-kosannya kotor, banyak sarang nyamuk. Saya mau cari kos-kosan yg bersih dan nyaman. Oh, Kalau gitu saya pergi dulu ya bu, nyari kos Eh, tunggu dulu. Anak ke-2 ibu baru ketrima kuliah di Jawa, jadi kamarnya sekarang kosong. Sebenarnya, kamarnya gak disewakan, tapi karna ibu kasian liat kamu, kamu liat2 aja dulu mana tau lia-liat kamarnya, gua suka. Gua pun itu ada dua lantai, lantai dua buat kos-kosan, lantai 1 buat kamar pemilik rumah sama yg mau gua sewa ini di lantai 1, bagian belakang rumah, dekat kamar iya. Nama kamu siapa nak?Steven namanya kayak nama orang barat. Cocoklah buat kamu, kamu kan tinggi, putih, ganteng pun tersipu ibu, Nancy. Anak-anak kos di sini biasa manggil ibu, Bu waktu, gua tau kalau keluarga Bu Haji ini mrupakan keluarga terpandang. Suaminya adalah manajer persuhaan semen ternama di kota ini. Bu Haji hanya seorang rumah tangga, tapi beliau sering menghadiri pengajian dan Darma kos di tempat Bu Haji, gua ngrasa nyaman. Karna udah ngrasa nyaman, dan gak trlalu canggung lagi, kebiasaan gua kluar. Setiap pagi, waktu mau ke kamar mandi yg letaknya dekat dapur, gua hanya make celana kolor kolor bentuk celana sambil bawa handuk. Kluar dari kamar mandi, gua hanya make handuk letaknya dekat dapur, gua sering berpapasan dengan pembantu si Surti. Si Surti ini sering ngelirik-lirik gua. Surti ini umurnya 35 tahun, janda anak 2. Anaknya tinggal dikampung sama orangtua si Surti. Surti ini pakaiannya selalu sopan, berjilbab. Tapi entah kenapa, Pernah gua ngeliat si Surti ini pakaiannya lumayan ketat, jadi lekukan badannya seksi juga si Surti ini. Dalam benak si Surti ini toge bro. Bokongnya montok banget.Cerita gua pas ngentot si Surti gua ceritain lain kali aja ya broKarna di kamarr gua gak ada TV, gua sering numpang nonton di ruang tamu. Gua juga sering ditemani Bu Haji nonton. Kami lumayan akrab. Bu Haji sering curhat ke gua. Semakin akrab kami, semakin sering gua perhatiin tubuh Bu Haji ini. Beliau kalau di rumah selalu pakai jilbab, dan berpakaian malam, pas gua nonton, Bu Haji menghampiri gua, duduk di sebelah gua. Buset, malam itu Bu Haji pakai daster tak berlengan, bahannya sutra, skilas trgambar BH dan kolornya dari luar. Gua mulai kok belum tidur steve? Waktu itu udah jam 11 ngantuk ya Steve, ibu mau ngomong serius sama kamuGua deg-degan, tiba-tiba suara Bu Haji berubah semalam, nonton film porno pakai laptop di kamar kamu ya?Enggak bu, kenapa?Kok ibu dengar suara berisik sambil mendesah-desah semalam dari kamar kamu?Mati gua, Bu Haji dengar ane kemarin pas gua ngentot si Surti yg toge itu di kamar anu bu Itu kayaknya suara radio yg saya pasang, biasa sinyalnya jelek, jadi suaranya kresek-kresek gitu. Gua gitu, ibu kiraian suara Haji pun langsung masuk kamar. Gua lega banget, langsung aja gua matiin TV trus masuk ke kamar berikutnya gua jadi sering perhatiin bu Haji. Bu Haji ini umurnya sekitar 42 tahunan tapi masih keliatan muda. Kulitnya putih, tingginya 160cm, teteknya lumayan gede ukuran pun membulatkan diri pengen ngentot Bu Haji ini, ane juga yakin dia juga kepengen ngentot sama gua, soalnya dia pernah cerita kalau suaminya terlalu sibuk kerjaan, sering pulang larut malam dan lupa sama kebutuhan istri. Perilaku Bu Haji juga mulai berubah sejak dia ngedengar desahan si Surti waktu gua kentot di kamar malam gua liat Bu Haji terlentang di sofa nonton TV diruang tamu. Bu Haji masih memakai pakaian gamis malam-malam gini tumben nonton TV di ruang tamu bu gak di kamar?Ibu baru pulang dari gathering darma wanita. Acaranya seharian, ibu capek banget. Badan pegal-pegal Pak Haji pergi ke Jakarta buat meeting kerjaan, rencananya 5 hari di jorok ane mulai muncul, Kalau ibu gak keberatan, saya pernah diajari kake saya mijet, kalau ibu mau saya bisa mijet ibu. Gratis kok Bu. Boro-boro diajarin mijet sama kakek ane, gua belum lahir aja kakek ane udah wafat. Yah, demi ngelepaskan hasrat seksual ane yg udah gak pernah lagi terlampiaskan sejak si Surti mngundurkan diri jadi pembantu karna diajak nikah juragan tanah di gitu, pas banget. Mijatnya di kamar ibu aja ini sukses piker gua. Kami langsung menuju kamar Bu mandi bentar ya, gerah banget. Sambil bawa handuk dan baju ganti mnuju ke kamar mandi15 menit kemudian, Bu Haji kluar dari kamar mandi, memakai daster bentuk kimono warna lotionnya, mijet nya pelan-pelan aja ya. Bu haji sambil tengkurap di nelan ludah, gua udah mulai kimononya dilepas aja gakpapakan? Biar enak bentar ya, kamu gak masalah kalau ibu buka baju di depan kamu kan?Gak papa lah bu, Ibu kan udah Steve anggap ibu saya sendri. Ane berusaha mredakan kecanggungan di antara Haji pun mulai membuka kimononya membelakangai ane. Dibuka tali dipinggannya, kemudian dibuka perlahan. Kelihatan tali BH-nya warna merah, kmudian terlihat celana dalamnya warna merah juga, serasi. Disisihkan kimononya ke samping. Bu Haji pun mulai tengkurap kembali nelan ludah, kali ini makin banyak. mulai mijat perlahan dari arah pundak ke tali BH-nya dilepas gakpapakan, biar lebih enak pijatannya. Gua mulai speak-speak iya gakpapa, kamu aja yg ngelepasPerlahan gua lepas. Gua pijet lagi perlahan. Gua pijat punggungnya dari atas ke bawah samapai pinggangnya. Kmudian gua ubah jadi dari tengah punggungnya ke samping kiri kanan punggungnya. Gua sengaja agak menyamping nyentuh teteknya y granum udah bu. Sekarang kakinya. Celana dalamnya dilepas, aja ya Haji cuman ngangguk, mengisyaratkan kalau gua diizinin buka celana dalamnya. Seorang Bu Haji yang terkenal religius ini, sekarang sedang bugil dan dipijet seorang laki-laki muda yg lagi horny, gua Steven. Gua pijet pantat yg super montok ini, mirip bokong Kim Kardashian bro. Gua sengaja berlama-lama mijat daerah bagian belakangnya. Sekaran bagian depan ya. Kata Bu haji tiba-tiba, sambil membalikkan badannya, gua terpana bro. Gua terdiam sjenak ngeliat ranumnya teteknya yg ukuran 36C itu, puting nya warna coklat muda. Gua liat vaginanya, rambut vaginnya rapi bro, sering dicukur Kok malah bengong? Ayo, pijat ibu!Gua mulai mijat. Yang pertama gua pijat tetekny yg ranum itu. Si Bu Haji meram lima menit gua mijat teteknya, gua gak tahan lagi. Gua buka baju gua, gua nunduk kea rah tetek si Bu Haji, lalu gua sodorkan mulut gua, gua sedot tu putingnya. Tiba-tiba si Bu Haji ngedorong badan jangan Steve, dosa tau kata Bu Haji sambil menutup badan bugilnya dengan si Bu Haji tersadar kalau perbuatan kami sudah melampaui gak tahan lagi bu, udah lama saya suka sama ibu. Kemarin yg ibu dengar suara desahan dari kamar saya itu, suara si Surti lagi saya kentot. Sekarang si Surti udah gak kerja di sini lagi. Saya bingung bu, melepaskan hasrat seksual saya kemana. Atau saya sewa PSK saja kah?Jangan steve, PSK itu banyak penyakitnya. Kamu itu udah ibu anggap kayak anak ibu sendiri, ibu juga sayang sama kamu. Tapi kalau ibu membiarkan kamu ngisap payudara ibu, Ibu salah nakLebih salah mana bu, Ibu membiarkan saya ngisap payudara ibu atau saya main sama PSK?Sambil merenung sejenak, Ok, tapi janji hanya sebatas menghisap bu, saya Haji mulai menurunkan selimutnya sebatas perut, sampai payudaranya kelihatan. Tanpa piker panajng, langsung gua sedot tetek ranum itu. Gua hisap teteknya bagian kiri, sambil tangan kanan gua ngremas tetek sebelahnya lagi. Gua buka mulut gua lebar-lebar seakan mau ngelahap tetek besarnya itu, gua hisap sambil gigit pelan udah ngebuka celana gua, gua tinggal make celana dalam aja. Gua ciumin leher si Bu Haji, berganti ke telinga bagian belakangnya, kemudian gua kulum bibirnya. Bu Haji gak nolak, malah dia meladeni ciuman gua. Lidah gua, gua mainin ke dalam mulutnya. Lidah kami beradu. Gua hisap air liurnya, Bu Haji pun ngisap air liur Haji udah nge-fly. Selimut yg tadi nutupin bagian bawah badannya sudah tersingkap. Dia udah nafsu berat. Sambil nyiumin bibirnya, ane buka celana dalam ane. Kemudian tangan kanan gua berpindah dari teteknya kearah vaginanya. Gua raba-raba pelan vaginanya. Jari tengah gua ngegesek-gesek enak sayang.. terus sayang.. Bu Haji mulai teriak-teriak Bu Haji mulai turun mencari-cari kontol gua, kemudian di genggamnya sambil kontol kamu besar banget. Ibu pasti puas banget kalau kontol kamu masuk vagina ibu. panjang kontol kira-kira 15cm dengan diameter 5 senang hati bu. Gua hentikan ciuman gua, gua tindih si Bu Haji buat masukin kontol pelan ya ibu ku sayang. Gua pegang kontol gua, gua arahkan ke vaginanyauhhhh pelan sayang.. kepala kontol gua udah masukGua keluar masukin kepala kontol gua pelan. Setelah si Bu Haji ini mulai keenakan, gua masuikn setengah kontol gua. Gua ngrasakan surge dunia bro, kontol gua hangat kena cairan si Bu nikmat banget kontol kamu stevevaginamu juga enak banget, Nancy Akhirnya kontol gua masuk semua ke vagina wanita paruh baya masukin steve.. kentot aku steve. Kocok yang cepat steve. Sisi liarnya mulai kamu besar banget steve, lebih besar dari suamiku. Isap tetek ku steve. Kocok lebih cepat Steve. Enak banget 10 menit kami ngentot.. ayo lebih kencang Steve, ibu mau kluar. Gua pun makin mempercapat kocokan kontol gua di badan Bu Haji mengejang, tangannya mencakar arghhh ibu kluar crett.. crettt.. Bu Haji udah orgasme. Orgasmenya lumayan panjang skitar 3 luar biasa banget Steve, baru pertama ibu ngerasa orgasme kayak kluarin kontol kamu bentar Steve. Kamu coba telentang Steve. Gua pun ibu yg muasin kamu. Dia arahkan kepalanya ke kontol mulai jilat-jilat kepala kontol gua. Akhirnya dimasukan kepala kontol gua kemulutnya, dikocok sambil dihisap dgn mulutnya. Wih.. asik banget banget hisapan mu sayang, terus bu, masukan smua kontol ku ke mulut ibu. Dia masukan smua kontol gua ke mulutnya, empotannya asik banget bro. Tulang-tulang kayak ketarik lima menit, saya gak tahan lagi bu, saya mau kluarin di mulut ibu steve, ibu mau ngrasain peju ana muda kayak kamu. Ibu mau telan biar awet crot.. crot gua nyemprot lima kali diiringi semprotan kecil berulang man, ngentot sama ibu daripada si Surti kampong itu?jauh enakan sama ibu, si Surti lebih banyak pasif dan diam kalau saya kentot. Vaginannya juga lebih ngejepit punya ibu. Apalagi blowjob-an ibu, jauh lebih enak dari si Surti, isapan ibu maut banget dah kamu muji-muji, pasti ada maunya. Mau lagikan,iya bu, Steve mau sampai pagi ngentottin anak muda, nafsunya besar. Istirahat aja dulu. Ini minum dulu. Ayok ke kamar mandi, bersih-bersih dulu. Di kamarnya ada kamar Bu Haji ngidupin shower, dia mandi. Gua peluk dia dari belakang, gua raba-raba bagian depan tubuhnya. Gua ambil sabun, gua sabunin dia. Gua nyabunin dia gak beraturan, gua sabunin sambil ngraba tetek dan vaginanya. Si Bu Haji mulai mendesah. Dia ambil sabun yg gua pegang, dia balik nyabunin bisikin ke telinganya main di kamar mandi, pasti enak banget bu. Ibu belum pernah kan?Tanpa ada jawaban dia langsung nyiumin gua. Gua dorong badannya ke arah bathup. Gua ambil handuk buat alas dia duduk di pingir bath up. Gua tunduk, sambil berlutut. Gua kangkangkan kakinya. Vaginanya keliatan. Sambil tangan gua megang kakinya biar tetap kangkang, gua arahkan kepala gua ke belahan pinter banget steve. Ibu pasti ketagihan.. trus menit kemudian ibu mau kluar steve..arggghhh cret.. cretcret Bu Haji orgasme untuk kedua ngasih waktu istirahat, gua arahakan kontol gua yg udah tegang maksimal ke kali ini kontol gua lebih gampang masuk, karena vaginanya udah becek bangeet. Langung gua kocok trus steve..ibu seksi banget.. tetek ibu montok. Vagina ibu ngejepit. Steve jatuh cinta sama uhhh.. iya ibu juga jatuh cinta sama kontol kamu yg besar itu. Ibu bisa ngrasain urat-urat kontol kamu sayangKali ini kami ngentot lebih lama, udah 15 menit belum ada tanda-tanda kami orgasme, padahal udah banyak gaya kami pindah ke kasur aja ya suruh si Bu Haji gaya sayang, aku kentot gaya doggy. Kamu pasti suka. Gua kentot kencangahhh.. ahhh.. enak banget kaki ibu tekuk, ibu telungkup perhatikan body si Bu Haji ini sebentar, seksi banget bro pantatnya. Sambil stengah berlutut gua masukin kontol gua ke vaginanya. Kontol gua memang gak bisa masuk smua kehalang bokongnya yang montok itu. Tapi posisi ini lebih ngebuat gua bergairah, karena kontol gua bisa ngrasakan vaginanya sekaligusnya ngrasakan gesekan ke bokong stve udah ga tahan.. mau kluar.. pantat ibu montok bangetIbu juga udah mau kluar steve. Kita kluar bareng ya..arghhhh steve kluar bu..ibu juga luar sayang.. argghhhhhhhcrot.. crot. crot.. peju gua banyak bangetcretcret.. cret.. orgasme Bu Haji seakan menyambut peju gua..enak banget bu ngentot sama ibu. Steve pasti kasih sayang. Ibu juga pasti ketagihan ngentot sama kamu. Jangan bilang sama siapa-siapa ya kita pernah ngentot. Kalau kamu gak bilang siapa-siapa nanti ibu kasih bu. Hadiah nya apa memang bu?hadiahnya.. kamu bisa ngentot dengan ibu kapan aja kalau suami ibu gak di senang hati pun tertidur dengan posisi masih bugil.

Story49446: hajjah Aziha - in bukan cerita seks tapi satu pengakuan. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil "Bu", walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya Cerita Dewasa ini hanyalah imajinasi belaka, Nama, Tempat, dan Foto dibawah ini 100% Fiksi Cerita Dewasa ini hanyalah imajinasi belaka, Nama, Tempat, dan Foto dibawah ini 100% Fiksi.

Universitas swasta yang terletak di Jalan DI Panjaitan – Jakarta Timur itu berada di antara jalan uatama, satu jalan sekunder, sebuah sungai yang kalau musim banjir pasti meluap, dan rumah2 penduduk yang padat. Dan di antara kepadatan rumah2 penduduk itu terdapat suatu kisah mesum. Kisah ini terjalin antara mahasiswa yang kuliah universitas swasta tersebut dan pemilik kos2an di mana sang mahasiswa tinggal ngekos. Bangunan itu terdiri atas rumah2 petak sebanyak 5 pintu yang masing2 petak terdiri atas 3 ruangan. Di samping rumah2 petak tersebut menempel rumah utama yang merupakan tempat pemilik kos2an tinggal. Nama pemilik kos2an adalah Haji Imron. Biasa dipanggil oleh tetangga dan mahasiswa dengan sebutan Pak Haji. Tempat kos2an dan rumah utama ini di kelilingi oleh pagar besi setinggi 1,5 meter di bagian depan yang memiliki dua pintu masuk dan pagar tembok di tiga sisi lainnya setinggi 3 meter. Halamannnya dihampari oleh konblok dan dihiasi oleh berbagai tanaman, sehingga terlihat sangat rapi, asri, anggun, dan sejuk. Kos2an ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa. Di sinilah Rizal, mahasiswa di universitas swasta itu tinggal. Sudah 3 bulan ia tinggal di sini. Rizal adalah mahasiswa asal Cikampek, tetapi ia bukanlah asli Cikampek. Haji Imron memiliki 3 orang anak. Satu laki2, dan dua perempuan. Dua anaknya sudah berkeluarga, sedangkan satu lagi yang laki2 masih duduk di kleas 2 SMU. Yang paling menarik hati Rizal adalah Bu Haji. Walau usianya sudah 43 tahun penampilanya masih seperti umur 30-an. Bu Haji selalu ramah pada tetangga maupun mahasiswa2 yang ngekos di rumahnya. Bodynya bongsor, berkulit kuning langsat, dan selalu memakai kerudung. Bila ia keluar dengan mobil Innova-nya ia akan memakai kaca mata hitam sebagai hiasan. Rizal sering mencuri pandang mengamati Bu Haji. Pernah Rizal menggoda Bu Haji ketika Rizal hendak berangkat ke kampus dengan motor Honda nya sedangkan Bu Haji hendak keluar dengan Kijang Innova-nya. ā€œWah, Bu Haji, gayanya seperti cewek2 di kampusku aja nih..,ā€goda Rizal ā€œIya dong, Zal. Biarpun udah tua harus tetap jaga penampilan lho…harus semangat seperti anak2 muda,ā€balas Bu Haji sambil melemparkan senyumnya. ā€œIya deh, Bu Haji. Saya setuju kok..,ā€ujar Bu Rizal. ā€œSaya duluan ,Bu Haji,ā€seru Rizal sambil melajukan motornya. Setiap Rizal pulang malam, Rizal sering mengamati Bu Haji nongkrong sendirian di ruang tengah menonton televisi. Bahkan kadang sampai larut malam. Yang paling membuat Rizal kagum sekaligus ngiler adalah ketika suatu sore ia bertamu sekaligus hendak membayar uang kontrakan bulanan. Rizal diterima oleh Bu Haji di ruang tengah yang sejuk dan asri itu. Bu Haji menemuinya dengan celana pendek yang ketat dan kemeja yang longgar. Bu Haji hanya senyum2 saja melihat Rizal yang kikuk dan mata Rizal yang kadang2 melirik ke pahanya. Di dalam rumahnya Bu Haji memang sering memakai celana pendek dan melepaskan kerudungnya. Setelah keluar daru rumah Bu Haji dan sampai di kamarnya sendiri, Rizal membayangkan semua yang baru saja dilihatnya. Paha putih yang gempal dan padat. Sangat mulus, pikir Rizal. Dan Rizal yakin di balik kemeja longgar yang dipakai Bu Haji terdapat kulit yang putih-mulus dan buah dada yang besar. Rizal sering membayangkan bisa menggumuli tubuh Bu Haji yang bongsor dan putih mulus itu. Rizal juga sering membayangkan memek Bu Haji, pasti tebal dan empuk gumamnya dalam hati. Tetapi Rizal lalu tersenyum masem karena tubunya termasuk agak kurus walaupun ia memiliki tinggi 173 cm. Kalau sudah begitu Rizal akan mengusap-usap kontolnya lalu melepaskan pusingnya di kamar mandi. Pak Haji Imron termasuk tuan tanah. Ia memiliki beberapa kos2an dan sejumlah rumah yang dikontrakkan. Semua tersebar di wilayah Jabodetabek. Ia paling sering ke wilayah Depok. Selain mengunjungi anaknya dan rumah kos2an yang pengelolaannya diserahkan pada anaknya juga karena di sebelah kos2an itu terdapat kolam pancing yang yang cukup ramai dikunjungi. Kolam pancing itu juga dikelola oleh anaknya dan menantunya di samping beberapa pembantu. Hampir setiap hari Pak Haji Imron pergi ke Depok. Kalau sudah asyik memancing Pak Haji Imron bisa menginap sampai 3-4 hari. Suatu sore Rizal berjalan ke samping rumah utama yang ditanami beberapa batang pohon jambu Taiwan. Ia bermaksud mengambil beberapa buah jambu Taiwan. Pak Haji dan Bu Haji memang tidak melarang anak2 kosnya mengambil hasil tanaman yang ada di sekitar rumah itu. Karena kadang2 anak2 kos juga ikut membantu mengurusi tanaman2 tersebut. Saat itu beberapa pohon jambu sedang berbuah. Buahnya besar2 dan siap dipanen. Pohon2 itu terletak di antara tembok pagar dan tembok dinding rumah utama. Ketika ia hendak melangkah ke rimbunan pohon jambu, ia melihat daun jendela yang menghadap ke pohon2 jambu itu terbuka. Itu merupakan kamar tidur Pak Haji dan Bu Haji. Ia seketika ragu. Tetapi di benaknya adalah bahwa tadi pagi ia melihat Pak Haji dan Bu Haji keluar rumah memakai Suzuki Escudo. Dan ketika ia terbangun sore ini Suzuki Escudo belum ada di halaman. Ia hendak membatalkan niatnya karena takut jangan2 ketika ia tertidur tadi Pak Haji dan Bu Haji pulang dan Suzuki Escudo mungkin dipinjam seseorang atau salah satu anaknya. Setelah beberpa detik, Rizal memutuskan memeriksa perlahan. Ia berjalan di atas teras keramik samping yang sempit. Dengan ujung matanya ia mencoba meneliti kamar itu. Untunglah…,pikirnya. Kamar itu kosong. Lalu Rizal pun melanjutkan niatnya. Ia mengambil beberapa buah jambu. Ketika ia hendak berbalik, Rizal sangat kaget dan pucat. Karena pada saat yang sama ia melihat Bu Haji masuk ke dalam kamar. Bu Haji hanya memakai celana pendek yang sangat ketat. Dan di atasnya, seluruh kancing kemeja Bu Haji belum terpasang sehingga memperlihatkan perut dan pusarnya yang mulus dan putih dan juga BH nya yang membungkus dadanya yang besar. Bu Haji juga kaget dan hampir berteriak. Tetapi ketika menyadari bahwa orang yang ada di samping rumah adalah Rizal ia hanya kaget sebentar saja. Tangannya bergerak mengatupkan kemejanya tanpa memasang kancingnya. ā€œAh…kirain tadi siapa…Ibu kaget setengah mati,ā€seru Bu Haji dari dalam kamar. Ia melipat kedua tangan diperutnya sehingga kemejanya tidak terbuka. ā€œMaaf Bu Haji…maaf…Maaf Bu Haji…tadi saya kira Bu Haji pergi dengan Pak Haji…jadi saya berani ke sini,ā€Rizal berusaha menjelaskan. Ia terlihat kikuk dan agak malu2. ā€œIya sudah…kirain siapa..,ā€kata Bu Haji. Ia tersenyum pada Rizal. ā€œMaaf Bu Haji…,ā€kata Rizal berjalan menunduk. ā€œPermisi Bu Haji…,ā€ kata Rizal permisi dan melihat ke Bu Haji sebentar. Bu Haji mengangguk tersenyum. Ketika Rizal melihat Bu Haji sebentar, ia sempat melirik ke dada Bu Haji yang tidak begitu serius menutupi bagian dadanya. Sesampai di kamarnya, Rizal malah tidak memperdulikan jambu yang baru saja diambilnya. Yang ada dalam pikirannya adalah pusar, perut, dan BH Bu Haji. Ia terduduk dalam kasurnya. Memandang langit2 kamarnya. Bayangan Bu Haji yang super seksi tadi memenuhi angannya. Ia menggerakkan tangannya mengusap-usap kontolnya yang seketika menegang keras. Rizal menghempaskan punggunya ke kasur. Menarik tangannya dari selangkangannnya. Ia merenung, jika tadi di belakang Bu Haji muncul Pak Haji, maka ia akan kena tegur. Ketika Rizal masih berusa menenangkan pikirannya tiba2 handphone-nya berbunyi. Rizal mengambil handphone-nya. ā€œHallo..ā€jawabnya. Tapi diseberang tidak ada jawaban. Panggilan itu terputus. Rizal mengamati nomor ā€œReceived Callsā€ pada handphonenya. Nomor yang tidak dikenalnya. Ia meletakkan handphone itu. Tetapi ketika teringat dengan seorang cewek yang baru dikenalnya kemarin ia meraih lagi handphone tersebut. Siapa tahu cewek itu, pikir Rizal. Rizal memanggil nomor itu. ā€œHallo…,ā€panggilnya. ā€œHallo…emang kamu gak kuliah..?ā€seketika Rizal heran. Ada riak senang dalam hatinya. Suara itu adalah suara Bu Haji. ā€œEh, Bu Haji…eh..nggak Bu Haji…hari ini saya emang ga ada jadwal kuliah…,ā€ujar Rizal dengan suara yang dibuatnya sedemikian rupa. ā€œHhhmm, gimana jambunya? Enak ga?ā€tanya Bu Haji di seberang. Suaranya terdengar akrab dan manis di telinga Rizal ā€œAh, belum sempat Bu Haji…baru juga mau makan…dari bentuk dan warnanya kayaknya enak sih..,ā€kata Rizal mencoba berakrab-akrab ria. ā€œNtar kalau udah makan bilang ibu iya. Kalau enak Ibu juga mau ambil,ā€ ā€œIya Bu Haji…,ā€jawab Rizal. Ketika ia merasa Bu Haji hendak menutup pembicaraan, Rizal buru-buru bertanya.ā€Ehh, hhmmm…maaf Bu, Pak Haji kemana? Tadi sepertinya saya lihat bareng Bu Haji keluar,ā€ ā€œTadi pagi emang keluar bareng Ibu tapi sebentar aja ke salon. Trus pulang. Sekarang bapak ke Depok….,ā€ kata Bu Haji menjelaskan. ā€œOhh..iya udah deh bu…maaf tadi ya Bu Haji…saya tidak tahu..,ā€ujar Rizal. ā€œHmmm-hhmm..,ā€Bu Haji tertawa kecil di seberang.ā€Nanti kalau udah dimakan jambunya jangan lupa sms bilang ibu ya. SMS aja enak apa nggak..!ā€ ā€œIya bu..ā€ujar Rizal. Dan pembicaraan pun selesai. Malamnya jam tujuh setelah makan, Rizal mengambil HP-nya. Ia belum memakan jambunya, tetapi dalam hatinya ia akan mengatakan saja bahwa jambu itu enak. ā€œMalam Bu Haji…jambunya enak,ā€begitu is isms Rizal. ā€œBener enak?ā€balas sms Bu Haji. ā€œIya Bu. Bener enakā€. ā€œKamu lagi ngapain?ā€sms Bu Haji. ā€œGak lagi ngapain Bu. Tiduran aja,ā€balas Rizal sambil heran dgn isi sms Bu Haji. ā€œEmang ga keluar? Mahasiswa kan ngapelnya ga cuma malam mingguā€balas Bu Haji lagi. ā€œNggak Bu. Lagi pengen di rumah aja. Maaf, kalau Bu Haji sedang apa?ā€sms Rizal. ā€œLagi sms an ama kamu..hehe..!ā€jawab sms Bu Haji. Isi sms ini membuat Rizal senang setengah mati. Ia tersenyun-senyum dalam hati. Rizal agak bingung untum membalas. Ia tidak tahu hendak mengetik apa. Tiba2 sms Bu Haji masuk lagi. ā€œTadi kamu lihat ibu ya..?ā€ Rizal hampir berteriak senang setengah mati membaca sms ini. Ia membaca sms itu berulang-ulang. Ia berpikir sejenak untuk membalas apa. ā€œHhmm, iya bu. Maaf…saya tadi tidak sengaja..,ā€akhirnya hanya itu yang ditulisnya. ā€œGak sengaja tapi dah lihat ya…?ā€sms Bu Haji. Rizal jadi makin semangat. ā€œIya bu. Maaf…saya ga ingat lagi kok Bu…tapi…,ā€balas Rizal. Ia sengaja menggantung sms nya untuk membuat Bu Haji yang sering diidam-idamkanya jadi penasaran. Tetapi setelah Rizal menunggu 5 menit Bu Haji tidak lagi membalas. Ia pun ragu untuk mengirim sms lagi. Ketika ia hendak meletakkan HPnya, Bu Haji menelepon. Rizal bersorak dalam hati. ā€œHallo…,ā€sahut Rizal dengan suara dibuat merdu. ā€œTapi apa, Zal?ā€tanya Bu Haji pelan. Suaranya agak sengau. ā€œNnnggg…apa ya…? Rizal menyahut dengan canda. ā€œApa..ayo apa..?ā€desak Bu Haji dengan nada seperti tertawa. ā€œHhmm…tapi aku senang aja melihatnya…,ā€akhirnya Rizal memberanikan diri. ā€œHhhmmm…kamu ini…kirain apa tadi…emang kamu lihat apa coba..?ā€tanya Bu Haji. ā€œLihat sesuatu…nnggg…yang pengennya ga cuma dilihat…,ā€Rizal makin berani menggoda. ā€œEmang pengennya diapain..?ā€ ā€œSusah dibilangin dengan kata-kata Bu…hehe…,ā€Rizal tertawa renyah.ā€Susah bilanginnya…tapi kalau tiba2 ada di sini…ah..gau taulah…,ā€Rizal dengan berani menggoda lebih jauh. ā€œHeheh….kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji. ā€œIbu lagi di mana?ā€ Tanya Rizal. ā€œLagi di kamar, kenapa?ā€Tanya Bu Haji. ā€œGa…nanya aja kok Bu..!ā€ujar Rizal. ā€œHhhmm..iya udah iya, Zal,ā€kata Bu Haji menutup pembicaraan. ā€œIya Bu. Met malam..,ā€sahut Rizal ā€œIya..,ā€balas Bu Haji sambil menutup pembicaraan. Dalam kamarnya Rizal tersenyum-senyum senang. Entah kenapa nafsu birahinya timbul. Ia tidur2an di kasurnya sambil senyum-senyum mengingat semua pembicaraan dengan Bu Haji. Lalu dua jam kemudian sms Bu Haji masuk lagi. ā€œNonton MetroTV deh…acaranya bagus…,ā€demikian is isms Bu Haji. Rizal yang memang sedang nonton MetroTV di kamarnya lagsung membalas dengan semangat. ā€œIya. Ini juga lagi nonton MetroTV kok Bu. Bu Haji belum bobo..?ā€tanya Rizal dalam sms nya. Sengaja ia memilih kata ā€œboboā€ untuk membuat suasana jadi nyaman. ā€œBelum..kan masih jam 10…,ā€balas sms Bu Haji. ā€œMasih di kamar?ā€ Rizal sengaja menanyakan ini. ā€œIya…,ā€jawab Bu Haji ā€œDi tempat tidur..?ā€ tanya Rizl ā€œIya…,ā€jawab Bu Haji ā€œHehe..sama dong…,ā€balas Rizal genit. Tetapi Bu Haji tidak lagi membalas. Sekitar jam 12 malam ketika Rizal dilanda kantuk. Bunyi sms masuk ke HP nya. ā€œUdah bobo..?ā€ itu isi sms Bu Haji ā€œBelum…Bu Haji belum bobo..?ā€Rizal membalas ā€œBelum juga…masih nonton..,ā€ ā€œSama dongā€¦ā€isi sms Rizal. Kembai lagi Bu Haji tidak membalas. Tetapi entah kenapa Rizal mengurungkan niatnya tidur. Entah kenapa ia yakin Bu Haji akan sms lagi. Tetapi kali ini tidak lagi. Sekitar jam setengah satu malam yang ada adalah ā€œmissed callā€ dari Bu Haji. Rizal menelepon balik. Tapi tidak telepon tidak diangkat. ā€œBelum tidur..?ā€Rizal coba kirim sms. Tetapi setelah menunggu sepuluh menit tidak ada jawaban, Rizal akhirnya meletakkan HPnya. Dan menghempaskan badannya ke kasur. Sekitar jam HP nya berbunyi. Di seberang terdengar suara Bu Haji yang agak sengau dan manja. ā€œLagi ngapain, Zal..?ā€tanya Bu Haji. Rizal menjawab dengan segenap keyakinan dan keberanian. ā€œBelum bisa tidur Bu. Gara-gara pemandangan tadi siang di kamar Bu Haji,ā€Rizal menahan nafasnya ketika berbicara. Ia pun membuat suaranya agak sengau dan lirih. ā€œHhhmm…terus..?ā€sahut Bu Haji ā€œIya jadi susah tidurnya nih…,ā€Rizal merengek. Lalu Rizal menyambung lagi.ā€Bu…!ā€ ā€œApa..?jawab Bu Haji ā€œTapi jangan marah ya Bu…,ā€ujar Rizal ā€œGak kok..apa..?ā€tanya Bu Haji. ā€œHhhhmm..boleh ga saya kesitu sekarang…?ā€tanya Rizal dengan suara dibuat merdu. Dadanya berdegup ketika mengucapkan kata-kata itu. ā€œHhhmm kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji.ā€Udah iya..,ā€ucap Bu Haji. Pembicaraan seketika terputus. Rizal terdiam. Tetapi hanya berselang dua menit bunyi sms masuk ke HPnya. ā€œPintu samping terbuka…kutunggu..,ā€demikian isi sms Bu Haji. Rizal langsung gembira. Badanya dipenuhi nafsu sex. Ia merasakan kontolnya semakin menegang saja. Dengan perlahan ia keluar kamar dan melintasi halaman menuju pinti samping. Ketika sampai di pintu samping dengan yakin ia mendorongnya. Pintu itu terbuka. Di dalam cahaya yang remang ia melihat bayangan Bu Haji dengan celana pendek dan baju tidur yang ketat. Bu Haji menarik tangannya dan menutup pintu. Ketika Bu Haji membelakanginya sambil mengunci pintu, Rizal langsung memeluk Bu Haji dari belakang. Ia menekan pantat Bu Haji dengan bagian kontolnya yang tegang. Kedua tangannya melingkari pinggang Bu Haji. Rizal dengan liar mendaratkan ciuman2 di trengkuk Bu Haji. Bu Haji langsung berbalik. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Rizal dan dengan agresif menarik tubuh Rizal ke tembok. Dalam hitungan detik bibir Rizal sudah dilumat oleh Bu Haji. Rizal membalas dengan memutar dan memilin lidahnya. Rizal menarik lidah Bu Haji dengan lidahnya. Bu Haji membalasnya dengan pagutan dan lumatan yang bergelora. Rizal menarik tubuh Bu Haji sehingga kini Rizal yang bersandar di tembok ruangan belakang itu. Mereka saling menciumi dan menjilati dengan liar. Mulut Bu Haji tak henti-henti mengeluartkan bunyi kecipak ketika mulut Rizal menyedoti lidah dan bibir Bu Haji. Bu Haji makin dipenuhi nafsu birahi. Ia makin merapatkan tubuh ke dalam pelukan Rizal. Rizal menariknya penuh nafsu dan meremasi pantat dan pinggul Bu Haji. Bu Haji melingkarkan satu tangnnya di leher Rizal dan satunya lagi merababi leher Rizal. Mulutnya tidak berhenti melumat lidah dan mulut Rizal. Bu Haji menggeserkan badannya agak ke bawah. Ketika Bu Haji merasakan ****** Rizal yang tegang telah berada di daerah selangkangannya, ia membuka paha sedikit lalu merapatkannya. Rizal membalas dengan menekan kontolnya ke arah Bu Haji. Lalu Bu Haji menggesek-gesek ****** Rizal dengan memeknya yang masih tertutup celana pendek. Rizal membalas dengan sodokan ke depan sambil meremasi pantat Bu Haji. Ciuman dan jilatan mereka makin penuh nafsu dan semakin liar. Rizal mengulum bibir Bu Haji. Lalu menarik bibir Bu Haji dengan sedotan mulutnya. Ketika bibir Bu Haji terlepas, Rizal merangsek ke leher Bu Haji. Bu Haji menengadah sambil bagian selangkangannya tetap digesek-gesekkan ke selangkangan Rizal. Rizal makin nafsu. Ia menciumi bagian atas dada Bu Haji. Bu Haji makin menengadah…badannya dilengkungkan. ā€œHhhmmmhhaahh…jangan bikin merah di situ yah..,ā€desah Bu Haji ā€œMmmhhaahh…,ā€Rizal hanya mendesah penuh nafsu. Ia membuka kancing depan baju tidur Bu Haji. Lalu membenamkan wajahnya di dada Bu Haji yang besar. Rizal menggeser BH Bu Haji ke atas. Lalu tangannya meraih buah dada yang besar itu. Ia lalu menciumi dan menjilatinya. ā€œMmmhhoohhh…,ā€desah Bu Haji. Rizal makin bernafsu mendengar desah penuh nafsu Bu Haji. Ia menjilati puting susu Bu Haji lalu menyedotinya. ā€œMmmhhhoohhh…hhhoohh…ooohhh…hhhooohhhh…,ā€begitu desahan penuh nafsu Bu Haji setiap kali Rizal menyedot puting susu Bu Haji dengan keras. Tubuh Bu Haji makin melengkung. Ia membusungkan dadanya, menekankan buah dadanya ke mulut Rizal. Bu Haji melihati mulut Rizal menjilati,menciumi, dan mengisap-isap buah dadanya. Bu Haji makin keras menggesekkan selangkangannya ke bagian ****** Rizal. Tangan kirinya mendekap kepala Rizal untuk terus menciumi buah dadanya sementara tangan kanannya merabai dada Rizal dan memijat-mijat puting susu Rizal yang kecil. Mulut Rizal mengecupi puting susu Bu Haji, menyedotinya, lalu menarik-nariknya dengan mulutnya. ā€œHhhmmhhoohh…hhoohhh…hhaaahhh…nngggoohh…,ā€hanya desah penuh nafsu itu yang keluar dari mulut Bu Haji. ā€œMmhhhhh…Zal..Zal…,ā€bisk Bu Haji di telinga Rizal. Rizal terus saja menyedot-nyedot susu Bu Haji. Pikiran Rizal sudah dipenuhi nafsu sex. ā€œZal…hhhmm…Zal…ke kamar aja…,ā€bisik Bu Haji. Rizal mengendorkan pelukannya. Bu Haji menarik tubuhnya dari pelukan ketat Rizal. Ia bergerak ke saklar. Klik!!Lalu seluruh ruangan tengah yang menuju kamar Bu Haji yang terlihat dari luar kalau lampu menyala langsung gelap. Rizal kembali merangkuli tubuh Bu Haji dan menciumi bibirnya. Bu Haji membalas dengan tak kalah agresif. Bu Haji meciumi Rizal, memeluknya, dan menariknya. Rizal mengikuti gerakan Bu Haji. Bu Haji dan Rizal tetap berpelukan dan berciuman ketika meraka melangkah ke kamar. Ketika akhirnya sampai di kamar, Bu Haji menarik tubuh Rizal ke kasur. Rizal tertarik menindih tubuh Bu Haji. Kaki Bu Haji terbuka menjuntai di lantai sementara tubuhnya rebah di kasur. Rizal menunduk menggumulinya. Ia menempatkan bagian kontolnya di selangkangan Bu Haji yang terbuka. Rizal bisa merasakan empuknya memek Bu Haji yang masih terbungkus celana pendek ketat. Mulutnya menciumi pusar Bu Haji sambil kedua tangannya menelanjangi tubuh bagian atas Bu Haji. Bu Haji tak kalah agresif membuka baju Rizal. Ciuman Rizal makin liar. Mulutnya bergerak ke pinggul Bu Haji. Kedua tangannya membuka celana ketat pendek Bu Haji. Ia membukanya perlahan-lahan. Bibirnya merangsek menciumi bagian celana dalam Bu Haji yang terlihat. Bu Haji hanya melihati Rizal. Ketika akhirnya celana pendek itu lepas, terlihatlah gundukan memek Bu Haji yang tebal terbungkus celana dalam putih. ā€œMmhhhoooh..,ā€desah Rizal sambil mengecup permukaan celana dalam itu pelan. Lalu ia berdiri membuka celananya. Ia berdiri telanjang bulat dengan ****** yang mengacung tegang. Bu Haji memandangi ****** Rizal. Rizal berdiri mengocok kontolnya sebentar lalu membungkuk membuka celana dalam Bu Haji. Kini tubuh bugil Bu Haji terpampang di depanya. Rizal mendekatkan mulutnya ke memek Bu Haji yang dipenuhi jembut lebat. ā€œNnnggghhooohh…,ā€Rizal mendesah ketika mengecup permukaan memek Bu Haji. Bu Haji mengangkangkan pahanya lebar-lebar dan mengangkat pantatnya ketika mulut Rizal menyentuh permukaan memeknya. Rizal lalu mendorong tubuh Bu Haji perlahan ke tengah tempat tidur. Di tengah2 tempat tidur itu Bu Haji telentang pasrah dengan paha terbuka. Ia melihat Rizal mendatangi ke tengah tempat tidur dengan ****** yang teracung tegang. Ketika Rizal telah memasuki pahanya yang terbuka lebar,Bu Haji melihat Rizal mengocok-ngocok kontolnya. Lalu ketika Rizal mulai bergerak menindihnya, Bu Haji merasa darahnya mendesir. Ia makin melebarkan pahanya. Ia merangkul leher Rizal. Rizal menindih tubuh Bu Haji dan mencium mulutnya. Bu Haji membalasnya dengan mengulum bibr Rizal. Rizal mengerakkan pantatnya, dengan kontolnya yang tegang ia mencari memek Bu Haji. Akhirnya ujung ****** Rizal merasakan permukaan memek Bu Haji yang basah. Ia menekan-nekannya perlahan. Bu Haji membantunya dengan menggerakkan pinggulnya. Rizal merasakn ujung kontolnya masuk sedikit di celah memek Bu Haji. Bu Haji merapatkan selangkangannya. Lalu Rizal menusukkan kontolnya. ā€œHhhooohh Bu Haji..,’desahnya seraya menusukkan kontolnya. ā€œNnngghhhoohhh sayang…,ā€desah Bu Haji. Bu Haji merasakan ****** Rizal melesak memasuki memeknya yang basah. Bu Haji menggerakkan pinggulnya menyambut ****** Rizal yang menusuk lobang memeknya. Lalu seketika melingkarkan pahanya di pinggul Rizal. ā€œHhhooohhh sayang….besar sekali kontolmu…,ā€desah Bu Haji di telinga Rizal. Desahan ini membuat Rizal berkobar. Ia menarik kontolnya dan menusukkannya dengan cepat ke dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhhhooohhh Bu Haji…hhoohhhā€¦ā€Rizal mengerang penuh nafsu. ā€œHhhoohh sayang..kocok terus…hhoohh..enak sekali sayang..hhoohh..,ā€Bu Ijah mendesah lirih sendu di telunga Rizal. ā€œHHoohh…hhoohh….hhoo enak sekali..hhohh..hhoohh…Bu Haji sayang…hhoohhh…hhhoohhh…,ā€Rizal mengerang penuh nafsu. Rizal menggerakkan pantatnya naik-turun. Ia menggenjoti tubuh Bu Haji dengan cepat. Kontolnya keluar masuk dengan cepat dan kuat dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji makin mengetatkan selangkangannya di pinggul Rizal. ā€œOooohhh sayang…genjot sayang…hhhoohh …entoti terus sayang…hhhooohhh…hhhoohhh..enak sekali tusukan kontolmu sayang…hhoohh…entotin yang lama say…ooohhh…sayang…oohhh…,ā€Bu Haji mendesah penuh nafsu. Rizal merasakan tubuhnya dan tubuh Bu Haji hangat. Ia melihat wajah Bu Haji yang redup penuh nafsu. Ia melihat wajah Bu Haji bergerak-gerak mengikuti setiap tusukan kontolnya. Ia merasakan nikmat yang luar biasa di ujung kontolnya ketika menusuki bagian dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji merasakan tusukan-tuskan dalam lobang memeknya begitu cepat. Ia melebarkan pahanya dan betisnya merangkul pinggul Rizal. Dengan matanya yang sayu Bu Haji melihat pantat Rizal naik-turun memompa dan menggenjotinya. Seiring itu lobang memeknya merasakan nikmat yang penuh sensasi ditusuki ****** Rizal. Ia menggerakkan tanggannya merangkul pinggang Rizal. Berusaha menguasai dan memiliki tubuh yang sedang menggumuli dan menggagahinya. ā€œHhhhoohhh sayang… entotin memekku say…ooohhh…terus say..hhhoohh..enak sekali sayang…oooohhh….,ā€Bu Haji makin gelap mata menahan nikmatnya senggama itu. ā€œIya say…hhoohh..iya sayang…,ā€bisik Rizal penuh birahi di telinga Bu Haji. Ia makin merapatkan tubuhnya yang penuh keringat ke tubuh Bu Haji.ā€Iya say..hhhoohh..iya say…enak sekali mengentotimu say…hhhoohh..,ā€erang Rizal lirih. Bu Haji makin dipenuhi birahi nafsu. Dengan kedua tangan mencengkeram erat pinggang Rizal ia menggerakkan pinggulnya makin liar menerima tusukan-tusukan ****** Rizal dalam lobang memeknya. ā€œHhhhggggg….nnggghhooohhh…nnnggghhhhoohhh…,ā€Bu Haji makin ketat menempelkan memenya ke pangakal ****** Rizal.. Rizal merasakan tubuh Bu Haji makin hangat, dan mulai bergoyang liar tidak teratur. Rizal tahu Bu Haji sesaat lagi akan mengalami orgasme. Rizal memacu tusukan kontolnya makin cepat. Ia terus memompa dan menggenjot. Lalu ia merasakan pangkal paha Bu Haji makin melebar dan mendesak ke tubuhnya. Tangan Bu Haji mencengkeram kuat pinngangnya…. ā€œHhhhggggghhh…nnggghhhhooohh..Zal…nnggghhhoohhh…oo oohhh…hhhggg..,ā€ desahan sengau penuh nafsu Bu Haji tiba2 tertahan dan seketika Rizal merasakan lobang memek Bu Haji berdenyut-denyut cepat, dan seiring itu kontolnya merasakan siraman mani yang hangat dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhngghhoohhh..hhhoohhh…ooohh..nnggghhhooohhh…,ā€B u Haji tak henti2 menjerit keenakan merasakn orgasmenya. Rizal memacu makin kuat dan. ā€œHhhhnggghhhoohhh…hohohh..ohhhh..,ā€ tak lama berselang Rizalpun menghujamkan kotolnya dalam2 dan kuat dalam memek Bu Haji. ā€œHhhaahh..hhhaaahhh…,ā€desah Rizal memuncratkan maninya dalam memek Bu Haji. Kontolnya menyemprotkan mani berkali kali. Kontolnya mengangguk-angguk dalam memek Bu Haji. Bu Haji merasakan lobang memeknya dipenuhi mani yang hangat. Ia merem-melek menikmati ****** Rizal yang berdenyut-denyut dalam lobang memeknya. Bu Haji terus merasakan gerakan pinggulnya yang belum berhenti bergerak otomatis karena orgsmenya. Ia meraih mulut Rizal dan seperti kehausan langsung menciumin dan mengulumnya membalas lumatan mulut Bu Haji. Matanya merem-melek menahan nikmatnya orgasmenya sambil tak berhenti mengulumi bibr Bu Haji. Lalu akhirnya ciuman2 mereka mulai longgar seiring makain lemahnya denyutan2 yang mereka rasakan dalam alat senggama mereka berdua. Dan akhirnya gerakan2 itu berhenti. Bu Haji mendenguskan nafas sambil merentangkan kedua tangannya lebar2 ke kiri-kanan. Ia memalingkan wajah ke samping. Rizal melemaskan tubuhnya di atas tubuh Bu Haji. Wajahnya menelungkup di sisi leher Bu Haji. Ia mendesahkan nafas satu-satu. Kurang lebih lima menit mereka diam membisu. Mereka masih merasakan suhu tubuh yang hangat. ā€œZal…,ā€Bu Haji menggerakkan tangannya ke punggung Rizal. Dan merabanya. ā€œNggghhahh…,ā€Rizal menyahut lemah. Ia bergulir turun dari atas tubuh Bu Haji. Bu Haji mengejarnya dan memeluknya. Mulutnya mengulum lembut bibir Rizal. ā€œZal, kamu memang sering memimpikan hal ini kan..,ā€bisik Bu Haji. ā€œIya…sangat sering…,ā€jawab Rizal pelan sambil memadangi mata Bu Haji. Aku tahu…,ā€kata Bu Haji. ā€œDari caramu memandangi aku, aku tahu kamu sering menginginkan ini. Aku juga Zal..,ā€bisik Bu Haji lagi. Tangannya membelai-belai puting Rizal yang mungil. ā€œKok bisa..? Ibu cantik. Putih. Tubuh ibu juga bongsor dan seksi sekali. Sedangkan aku bisa dibilang agak kurus…,ā€kata Rizal. ā€œNnngghhhmmmmaahh…,ā€desah Bu Haji sambil mengulum lagi bibir Rizal. Rizal membalasnya. ā€œJustru karena badanmu ini yang bikin ibu penasaran. Karena orang yang punya badan kurusnya seperti kamu ini pasti memiliki nafsu yang besar. Dan ibu sering mebayangkan nafsumu seperti apa. Apalagi kamu sering memandangi ibu. Dan tadi nafsumu udah bikin ibu gelap mata..,ā€jelas Bu Haji. Rizal lalu mendesakkan badannya ke tubuh bugil Bu Haji. Memeluknya erat. Menciumi lehernya. Rizal berbisik di telinga Bu Haji…,ā€Bu, aku tidur di sini yah…?ā€ ā€œIya sayang…,ā€jawab Bu Haji membalas merengkuh tubuh Rizal. Malam itu Rizal tidur di ranjang yang biasa jadi tempat tidur Bu Haji dan Pak Haji. Menjelang subuh mereka kembali menuntaskan nafsu syahwat mereka. Yang berlanjut hingga esok siangnya. Sejak itu Bu Haji makin jarang mengikuti Pak Haji mengawasi rumah2 mereka. Ia lebih senang tinggal di rumah dan mengikuti dorongan nafsu seksnya. Rizal berkali-kali menggumuli tubuh Bu Haji mulai dari kamar mandi, ruang tengah, dapur, sampai kamar tidur. Ia memperlakukan Bu Haji seperti pacarnya SELINGKUHDENGAN BESAN ( Bagian 1 ) Kejadian ini berlangsung beberapa bulan yang lalu, ketika anakku melangsungkan pesta pernikahannya di kota kecil Pr di Jawa Timur yaitu di tempat calon mertuanya bernama Pak Har (60 Thn) dan Bu Har (46 thn) yang masih menjadi kepala desa. Aku dan istriku sebetulnya tidak setuju kalau anakku yang baru saja
Cerita Sex Terbaru – setelah sebelumnya ada kisah Kakak Ipar Jadi Orgasme Setelah Kuperkosa, kini ada cerita seks bergambar Kenikmatan Bersama Mama Temanku Yang Seksi. selamat membaca dan menikmati. Perkenalkan namaku Jacky teman-teman biasanya memanggilku Jack. Umurku 29 tahun. Postur tubuhku standar bule. Tinggi 185 cm, berat 82 kg. Wajahku biasa-biasa saja. Sekarang aku bekerja di salah satu perusahaan garmen di Medan, bagian marketing. Aku tinggal sendiri di sebuah tempat kost di Medan karena orangtuaku tinggal di Pematang Siantar. Awal cerita, aku berkenalan dengan seorang cowok sebut saja Hendrik. Kebetulan Hendrik satu kantor denganku dan dia adalah manager saya. Sejak perkenalan itu, akhirnya kami semakin akrab dan akhirnya bersahabat. Itu karena kami mempunyai banyak persamaan pada diri masing-masing. Kami suka clubbing dugem. Setiap malam minggu kami selalu menghabiskan waktu untuk dugem bersama cewek kami masing-masing. Yah, double date begitulah. Hendrik termasuk keluarga orang berada. Itu terlihat dari rumahnya yang megah dan beberapa mobil mewah yang nongkrong di garasinya. Maklumlah, orang tuanya pengusaha furniture antik untuk dikirim keluar negeri tapi dia lebih suka bekerja di luar daripada membantu orang tuanya. Pertama kali aku main ke rumahnya, aku dikenalkan kepada Mamanya kebetulan waktu itu Papanya nggak ada karena pergi ke Yogya untuk mencari barang-barang antik. ā€œMa, kenalin ini teman kerja Hendrik, Namanya Jackā€, kata Hendrik sambil memeluk pinggang Mamanya. ā€œSaya Jack, Tanteā€, ujarku. Ibunya berkata, ā€œMerry. Panggil saja Tante Merry. Silakan dudukā€. ā€œMakasih Tanteā€. Wow, halus banget tangannya.. Rajin pedicure nih. Setelah aku duduk, Hendrik berkata, ā€œJack, kamu ngobrol dulu sama mamaku. Aku mau mandi dulu. Gerah nih abis mancing. Kalo kamu pengen mandi juga, pake aja kamar mandi di kamarku. Aku mandi di atas. OK?ā€ ā€œGak deh, nanggung ntar juga pulangā€, jawabku. Posisi dudukku dengan Mamanya berseberangan di sofa antara meja kaca. Gila!, aku nggak nyangka Mamanya sexy banget.. Sebagai gambaran buat para pembaca, umurnya kira-kira 41 tahun, wajahnya cantik keibuan, kulitnya putih bersih dengan rambut ikal sebahu, postur tubuhnya ideal tidak terlalu gemuk. Ukuran payudaranya kira-kira 36B, bentuknya bulat pula. Enak banget nih kalo diisep, pikirku. Memecah sepi, iseng-iseng aku bertanya, ā€œOom kemana Tante?ā€, padahal aku sudah tahu dari Hendrik kalau Papanya sedang ke Yogya. ā€œKebetulan Oom pergi ke Yogya lagi cari barang-barang antik. Soalnya ada pesanan dari Malaysia. Mungkin sebulan lagi urusannya selesai. Sekarang cari barang-barang antik agak susah. Nggak kayak duluā€, jawabnya. ā€œJack satu kantor sama Hendrik?ā€, tanyanya lagi. ā€œIya Tante, tapi Hendrik manager saya sedangkan saya bagian marketing. Kebetulan saya sama Hendrik suka mancing. Jadi sering ngumpulā€, jawabku. ā€œOo.. Begituā€ ā€œTante mau nanya nih, teman Jack ada yang punya barang antik nggak?ā€ ā€œWah, kalo itu saya kurang tau Tante. Tapi mungkin nanti saya bisa tanya ke teman-temanā€ ā€œOK. Tante ngerti. Gini aja, seandainya ada teman kamu yang punya barang antik, telepon Tante ke nomor ini.. sambil memberikan sebuah kartu nama lengkap dengan nomor HP nanti kamu pasti dapat komisi dari Tante, gimana?ā€ ā€œSiip deh Tante..ā€, wah, lumayan nih bisnis kecil-kecilan. Setelah berbasa-basi, Hendrik datang sambil berkata.. ā€œKeliatannya seru, lagi ngobrolin apaan nih?ā€ ā€œIni.. Mama lagi ngomongin bisnis sama Jack. Gimana? Udah segeran?ā€ ā€œUdah dong Ma..ā€ ā€œNtar sore anterin Mama belanja ke Club Store ya.. Stok di kulkas sudah mulai habis tuh. Jack ikut?ā€ ā€œNggak deh Tante. Makasih. Soalnya banyak tugas yang belum selesai dikerjain. Lagian saya belum mandiā€ ā€œOk, deh Drik, aku pulang dulu udah sore nihā€, jam di tanganku menunjukan angka 610 menit. ā€œOk hati-hati Jack.. Sampai ketemu besok di kantorā€ ā€œPermisi Tanteā€ ā€œIya.. hati-hati ya Jack.. Inget telepon Tante kalo ada barang antik OK?ā€ Setelah aku start motorku, aku langsung pulang. Sesampainya di rumah aku langsung mandi karena badan rasanya lengket semua. Sejak saat itu aku sering membayangkan Tante Merry, walaupun aku sudah punya cewek yang sering kuentot. Terkadang aku ngentot cewekku tapi aku membayangkan sedang ngentot Tante Merry. Sampai colipun aku tetap membayangkan dia. Puas rasanya. Walaupun aku merasa sedikit berdosa sama Hendrik. Ternyata nafsu mengalahkan segalanya. Aku juga termasuk orang yang pandai menyembunyikan sesuatu. Selang empat hari dari perkenalan itu, aku tidak melihat Hendrik di kantor. Untuk mencari tahu, aku telepon Hendrik ke HP-nya. ā€œDrik, kamu hari ini nggak masuk kenapa? Sakit atau ngentot?ā€, candaku. ā€œGila kamu ngatain aku ngentot.. Aku lagi dalam perjalanan ke Yogya nih. Sorry aku nggak sempat ngasih tau kamu. Buru-buru sihā€, jawabnya dari seberang telepon. ā€œNgapain kamu ke Yogya?ā€, tanyaku lagi. ā€œKemarin malam Papaku nelpon, aku disuruh bawain laptop yang isinya katalog. Buku katalog yang dia bawa kurang lengkapā€ ā€œNgapain susah-susah. Paketin aja kan beres?ā€ ā€œWah, resiko Jack. Lagian sekalian aku liburan di sini. Yah, sambil cari memek barulah.. Rugi dong aku udah minta cuti 2 minggu cuma buat jalan-jalanā€ ā€œNggak ngajak-ngajak malah bikin ngiler ajaā€ ā€œSorry banget Jack.. Hahahaha..ā€ setelah itu telepon ditutup. Sialan, pikirku. Bengong di kantor.. Tiba-tiba terbayang lagi Tante Merry. Aku ada akal nih.. Semoga berhasil. Iseng-iseng aku SMS ke nomor HP Tante Merry, pura-pura menanyakan Hendrik. Isi SMS nya begini, ā€œTante, ini Jack. Hendrik kok ga msk kantor? Sakit ya? Tadi saya tlp ke hpnya tp ga nyambung2″ Setelah beberapa detik SMS terkirim, HP-ku berdering.. Kulihat nomornya, ternyata dari no telepon rumah Hendrik. Yes! Teriakku dalam hati. Tanpa basa-basi, langsung aku angkat. ā€œHallo..ā€ ucapku. ā€œHallo, ini Jack?ā€ ā€œIya.. Ini Tante Merry ya?ā€ ā€œLho kok tau?ā€ ā€œNomor telepon rumah Tante tercatat di sini. Hendrik sakit ya Tante?ā€ ā€œLho, kamu nggak dikasih tau sama Hendrik kalo dia ke Yogya?ā€ ā€œHah, ke Yogya? aku pura-pura kaget Yang bener Tante. Kapan berangkatnya?ā€ ā€œKamu kok kaget banget sih. Berangkatnya tadi pagi banget sama Rudy. Rudy bekerja sebagai asisten Papanya Mungkin karena buru-buru jadi nggak sempat ngasih tau Jackā€. ā€œKira-kira kapan pulangnya Tante?ā€ ā€œYah, mungkin 2 minggu lagi. Sekalian refreshing katanyaā€. ā€œWah, kasihan yah Tante jadi kesepian..ā€ ā€œIya nih.. Jack ke sini dong. Temenin Tante ngobrol. Itu juga kalo Jack nggak sibuk.ā€ Horee!! Sorakku dalam hati. Kesempatan emas nih.. Gak boleh disia-siakan. ā€œHmm, gimana ya..pura-pura berpikir OK deh Tante. Lagian saya nggak sibuk ini. Jam berapa Tante? Sekalian saya mau belajar bisnis sama Tanteā€. ā€œBener nih Jack nggak sibuk? Kalo Jack mau, dateng aja jam 6 sore. Gimana?ā€ ā€œOK Sampai ketemu nanti. Saya urus kerjaan duluā€. ā€œOK Tante tunggu ya.. Bye..ā€ Setelah menutup telepon aku bergegas pulang dan mandi. Karena waktu sudah menunjukkan angka 455 menit. Jam 550 menit aku sudah sampai di rumahnya. Di pintu gerbang, ternyata aku sudah disambut oleh seorang pembantu. Pembantu itu bertanya.. ā€œMas Jacky, ya?ā€ ā€œIya. Kok Mbak tau?ā€ ā€œTadi Ibu bilang kalo ada tamu yang namanya Jack suruh masuk aja. Gitu. Ayo silakan masuk Masā€. ā€œTerima kasih Mbakā€. ā€œSama-samaā€ Begitu masuk, langsung kuparkirkan motorku di garasi berjejer dengan mobilnya. Lalu aku melangkah menuju ruang tamu. Tante Merry sudah duduk di sofa. ā€œSore, Tante.. aku sempat kaget begitu lihat Tante Merry yang sedang mengenakan pakaian senam dan keringat membercak di antara belahan payudaranya. Apalagi putingnya terlihat menonjol karena tidak pakai BH. Bentuknya masih mengkal, jadi gemas liatnya. Sesekali aku menelan ludah karenanya. ā€œAyo, masuk aja Jack. Silakan duduk. Sorry Tante masih keringatan. Jangan malu-malu. Anggap aja rumah sendiri. Ternyata kamu tepat waktu. Tante suka orang yang selalu tepat waktuā€. ā€œKebetulan aja Tante..ā€ ā€œJack, Tante bisa minta tolong nggak?ā€ ā€œTolongin apa Tante?ā€ ā€œTolong pijatin kaki Tante ya.. Sebentar aja. Tadi Tante aerobik nggak pemanasan dulu jadinya kaki Tante kramā€. ā€œBoleh deh. Tapi saya nggak jago pijat lho Tanā€. Tanpa berkata apa-apa, Tante Merry merebahkan tubuhnya di sofa dan memejamkan matanya kemudian kakinya diletakkan di atas pahaku. Dia sengaja melebarkan sedikit kakinya sehingga aku dapat melihat bulu-bulu memeknya yang terjepit di antara selangkangannya. Kontolku sedikit mengeras dibuatnya, ditambah bau keringat bercampur bau memek yang khas. Oh.. Aromanya semakin terasa.. Aku mulai memijat betisnya. Oh mulus sekali kulitnya. Sekitar 5 menit memijat betisnya, tanganku naik ke pahanya. Mulanya dia diam saja. Lalu aku beranikan diri menaikkan pijatanku ke pangkal pahanya. ā€œHmm.. Enak Jack. Kamu pinter.. Ya.. Di situ Jack..ā€ Aku sengaja meremas-remas pahanya semakin naik hingga jari kelingkingku menggesek-gesek memeknya yang masih dibalut baju senam itu. Aku pura-pura tak merasakannya. Mendapat pelakuan seperti itu, dia malah melebarkan pahanya namun matanya masih terpejam. Nafasnya pun sudah tidak beraturan. Melihat dia sudah bernafsu aku menghentikan pijatanku. Lalu dia membuka matanya.. ā€œKok berhenti Jack? Jack capek ya?ā€. Dari tatapan matanya seolah dia ingin aku agar tidak berhenti menggesek-gesekkan jariku di memeknya. ā€œNggak Tan. Cuma kalo posisinya gini kurang nyaman aja. Lagian nggak ada yang ditonton. Kan nggak semangatā€ ā€œYa udah, kita pindah aja ke kamar Tante. Disana ada TV-nya. VCD juga ada, jadi kamu mijatnya kan bisa sambil nontonā€, lalu Tante menarik tanganku menuju lantai atas ke kamarnya. ā€œNah, ini kamar Tante. Tante rebahan dulu, kamu pasang VCD-nyaā€, wow, kamarnya luas. Mungkin 3 kali luas kamar kostku. Lengkap dengan home theaternya. ā€œPilih aja film yang kamu sukaā€, Tante menyuruhku sambil rebahan di springbednya. Sedang asyik-asyiknya memilih-milih, tanpa sengaja kulihat sebuah CD yang diletakkan di bawah VCD player. Setelah kulihat ternyata CD BF bertuliskan Vivid. ā€œKalo nonton yang ini boleh nggak?ā€ tanyaku sambil menunjukkan CD-nya ke Tante Merry. ā€œOh itu. Boleh aja. Tapi pijatnya tetap konsentrasi ya..?ā€ ā€œBeres..ā€, jawabku sambil memasukkan CD ke playernya. Dengan posisi tubuhnya tengkurap menghadap TV, dan aku duduk di sebelahnya. ā€œTadi kan udah paha, sekarang tolong pijatin punggung Tante yah. Pijatan kamu enak Jackā€ Aku mulai meletakkan jari-jariku di punggungnya dan meremas-remas, sedang dia asyik menonton VCD yang aku putar. Pas adegan cewek bule yang memeknya dihisap dan dijilati oleh cowok negro, aku pura-pura bertanya.. ā€œTan, kalo cewek dijilatin gitunya enak ngga sih?ā€ ā€œTante sendiri nggak tau rasanya. Soalnya sama Oom nggak pernah digituin. Lagian jijik ah..ā€ ā€œAh, masa sih Tan? Kata teman saya rasanya jilatin memek itu enak-enak asin. Banyak cewek yang suka kalo memeknya dijilatinā€, ujarku sambil tanganku meremas-remas pantatnya. ā€œEmangnya kamu nggak pernah? Kenapa nggak cobain punya pacarmu?ā€ ā€œCoba kalo saya punya pacar, mungkin saya nggak penasaran kaya giniā€ Aku berpura-pura tidak pernah mencobanya, padahal sudah sering. ā€œTante juga penasaran sih pengen dijilatin. Tapi Oom nggak bakal mau dehā€, mendengar kata-katanya aku langsung nekat meremas payudaranya dari belakang dan kudekatkan bibirku di telinganya.. ā€œJack mau jilatin memek Tante sekarangā€, ujarku sambil memasukkan lidahku di telinganya, kujilat cupingnya.. Dia hanya mendesah.. ā€œOhh.. Jack.. Hmmpp..ā€ Sebelum dia berkata apa-apa, kusumbat bibirnya dengan bibirku. Sekejap kemudian dia lalu dia membalikkan badannya. Kami berciuman dengan ganasnya. Lidahnya menyapu setiap dinding-dinding mulutku. ā€œSejak pertama saya melihat Tante, saya sering membayangkan bersetubuh dengan Tante, abis Tante sexy banget sihā€, sambungku. ā€œAh masa sih Tante sesexy itu?ā€ ā€œSerius Tanā€ Sambil terus berciuman, tangan kananku menjelajah ke selangkangannya. Dia semakin agresif menyedot bibirku. Ciumanku turun ke lehernya, kujilat lehernya.. ā€œSshh.. Jack.. Ahh.. Shh..ā€ tangan kanannya mulai meraih batangku yang sedari tadi sudah mengeras.. Kurasakan nafasnya sudah mulai tak teratur. ā€œKeluarin kontollmuu Jack.. Ahh..ā€ dia berhasil mengeluarkan kontolku dan mengocoknya.. Aku hanya bisa menikmatinya. ā€œTaantee.. Eenaak baangeett.. Ahh.. Shh..ā€ Kubuka bajunya hingga tersingkaplah dua bukit kembar dengan puting berwarna coklat. Kuhisap puting payudaranya yang kiri. Dia semakin keras mengocok kontolku. ā€œSabar yah Tante, saya bukain dulu baju Tante..ā€ ā€œIya.. Ahh.. Stt..ā€ Setelah membuka bajunya, kini yang terlihat hanya tubuh sexy Tante Merry dengan gundukan bukit berbulu yang terlihat sedikit mengeluarkan cairan. Tanpa menunggu lagi, aku membuka semua pakaianku sehingga aku telanjang bulat. ā€œWow.. Lumayan juga kontol kamu Jackā€, ujarnya sambil memegang kontolku. ā€œPunya Oom nggak segini besar..ā€, dipandanginya kontolku dengan tatapan heran. ā€œIni juga belum maksimal Tante.. Daripada cuma diliatin, isep dong Tan. Ntar tambah panjangā€ Dengan posisi aku berdiri menghadap ranjang dan Tante Merry menungging di atas kasur, dia dengan lahap menghisap kontolku. Dijilatinnya lubang kencingku, sedang tangan kirinya memijat-mijat buah pelirku. ā€œHmm.. Terus Tan. Enak.. Ohh.. Aagak keraas Taan..ā€ Setelah 5 menit menjilati kontolku, aku menyuruhnya rebahan. Kubuka kakinya lebar-lebar hingga tercium aroma yang lezat sekali. ā€œMau diapain Jack?ā€ ā€œTante tenang aja. Yang penting Tante puas.. Jack udah nggak sabar pengen jilatin memek Tanteā€ ā€œEmang kamu nggak jijik?ā€ ā€œJustru saya suka banget. Abis memek Tante bersih. Merah lagiā€ Tanpa menunggu pertanyaan yang akan dilontarkannya lagi, aku langsung menjulurkan lidahku menuju lubang memeknya. Dia hanya bisa melenguh.. ā€œOoh.. Sshhtt.. Jack..ā€, desahnya sambil tangannya menjambak rambutku. Mungkin karena baru pertama kalinya dia merasakan sensasi seperti itu. Memeknya terasa asin di lidahku dan cairan yang keluar lumayan banyak. Tak kusia-siakan cairan itu mengalir begitu saja. Aku menyedotnya hingga terasa cairan kental asin melewati lidah hingga tenggorokanku. Setelah puas membersihkan cairannya, lalu lidahku menuju klitorisnya. Jambakan di rambutku bertambah keras dan desahannya semakin menjadi.. ā€œTeeruus.. Di siituu.. Saayaanghh.. Oohh good.. Saayaanghh.. Saayyaanghh.. Ohh.. Enaak.. Sthhsstthh..ā€ Sekarang dia tidak lagi memanggilku Jack, tapi sayang. Aku semakin cepat menggerakkan lidahku berputar-putar di klitorisnya dan sesekali aku menyedotnya dengan keras. Beberapa detik kemudian kurasakan badannya bergetar dan kedua tangannya menekan kepalaku ke memeknya sehingga aku sedikit susah bernafas. Mungkin dia sudah mau keluar, pikirku. Aku semakin kuat menjilatinya hingga tanpa sadar dia berteriak.. ā€œAhh.. Saayaanghh.. Taanntee.. Mauu keelluuaarr.. Ahh..ā€ Ada cairan yang keluar dari memeknya. Kujilat dan kutelan lagi karena rasanya enak dan aku menyukainya. Lalu aku bangun. Kulihat wajahnya tersenyum puas. ā€œMakasih Sayang, sekarang masukin kontolmu, Sayang. Tante sudah nggak tahanā€ ā€œOK Tanteā€, jawabku. Lalu dibimbingnya kontolku menuju lubang tempat lahirnya sahabatku itu. Begitu masuk rasanya hangat sekali. Dan tidak lebar seperti yang pernah kubayangkan. ā€œOhh.. Memek Tante enak banget.. Masih keset. Kaya perawan..ā€, mendengar ucapanku dia tersenyum. ā€œSekarang puas-puasin ngentot Tante yah!ā€ Aku mulai memaju mundurkan pantatku. Sleep.. Slepph.. Sleepph, bunyi di antara selangkangan kami. Tante Merry semakin meracau.. ā€œKkoonntooll.. Enaakk.. Sodok yang keraas saayaang.. Tante mau keluar lagii.. Ahhā€ Kuturuti permintaannya hingga kontolku terasa mentok di perutnya. Lalu tubuh Tante Merry mengejang untuk yang kedua kalinya. Setelah 30 menit mengocok kontolku di dalam memeknya, kontolku terasa geli-geli nikmat. Sedetik kemudian tanpa sadar gerakan badanku semakin cepat. ā€œTaanntee.. Saayyaa.. Mauu.. Keelluuaarr.. Ahh..ā€ ā€œKeeluuariin di daalaam saayaangh..ā€ Tangannya menahan gerakan pantaku. Akhirnya.. crroot.. crroott.. croott.. Kontolku terasa meledak. Lalu kutindih tubuhnya. Kami berpelukan selama beberapa menit. ā€œMakasih ya sayang, udah puasin Tante. Ini rahasia kita berdua OK?ā€ ā€œSaya juga senang bisa puasin Tante. Kapan saja Tante mau, saya siapā€ Setelah itu aku mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 930. Selesai mandi aku langsung pulang. Sejak saat itu aku sering making love dengan Tante Merry. Kalau dia sedang horny, dia jemput aku dengan menelepon terlebih dahulu untuk check-in di hotel atau bungalow. Sampai dengan saat ini 2 bulan sejak pertama mengentot Mamanya Hendrik masih belum mengetahui apa yang terjadi antara aku dengan Mamanya. TAMAT by – Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita Panas Indonesia, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep Seru 2020 kenikmatan bersama tante girang nikmat ngentot mama temanku cerita ml sama mama teman kuentot memek mama temanku mama temanku yang seksi dan sintal

ayolah bunikmati saja!! Jawabku. Mendadak matanya tertuju pada kontolku yang berada ditengah-tengah bulatan toketnya, aku si pemuas nafsu jepit dan aku tekan-tekan dengan kedua toketnya sambil meremas dan memilin putingnya. Praktis hanya kedua kakinya yang meronta, sedang tubuh atasnya tidak karena kedua tangannya aku tindih dengan lututku.

Universitas swasta yang terletak di Jalan DI Panjaitan – Jakarta Timur itu berada di antara jalan uatama, satu jalan sekunder, sebuah sungai yang kalau musim banjir pasti meluap, dan rumah2 penduduk yang padat. Dan di antara kepadatan rumah2 penduduk itu terdapat suatu kisah mesum. Kisah ini terjalin antara mahasiswa yang kuliah universitas swasta tersebut dan pemilik kos2an di mana sang mahasiswa tinggal itu terdiri atas rumah2 petak sebanyak 5 pintu yang masing2 petak terdiri atas 3 ruangan. Di samping rumah2 petak tersebut menempel rumah utama yang merupakan tempat pemilik kos2an tinggal. Nama pemilik kos2an adalah Haji Imron. Biasa dipanggil oleh tetangga dan mahasiswa dengan sebutan Pak Haji. Tempat kos2an dan rumah utama ini di kelilingi oleh pagar besi setinggi 1,5 meter di bagian depan yang memiliki dua pintu masuk dan pagar tembok di tiga sisi lainnya setinggi 3 meter. Halamannnya dihampari oleh konblok dan dihiasi oleh berbagai tanaman, sehingga terlihat sangat rapi, asri, anggun, dan sejuk. Kos2an ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa. Di sinilah Rizal, mahasiswa di universitas swasta itu tinggal. Sudah 3 bulan ia tinggal di sini. Rizal adalah mahasiswa asal Cikampek, tetapi ia bukanlah asli Imron memiliki 3 orang anak. Satu laki2, dan dua perempuan. Dua anaknya sudah berkeluarga, sedangkan satu lagi yang laki2 masih duduk di kleas 2 SMU. Yang paling menarik hati Rizal adalah Bu Haji. Walau usianya sudah 43 tahun penampilanya masih seperti umur 30-an. Bu Haji selalu ramah pada tetangga maupun mahasiswa2 yang ngekos di rumahnya. Bodynya bongsor, berkulit kuning langsat, dan selalu memakai kerudung. Bila ia keluar dengan mobil Innova-nya ia akan memakai kaca mata hitam sebagai hiasan. Rizal sering mencuri pandang mengamati Bu Haji. Pernah Rizal menggoda Bu Haji ketika Rizal hendak berangkat ke kampus dengan motor Honda nya sedangkan Bu Haji hendak keluar dengan Kijang Innova-nya.ā€œWah, Bu Haji, gayanya seperti cewek2 di kampusku aja nih..,ā€goda Rizalā€œIya dong, Zal. Biarpun udah tua harus tetap jaga penampilan lho...harus semangat seperti anak2 muda,ā€balas Bu Haji sambil melemparkan senyumnya.ā€œIya deh, Bu Haji. Saya setuju kok..,ā€ujar Bu Rizal. ā€œSaya duluan ,Bu Haji,ā€seru Rizal sambil melajukan Rizal pulang malam, Rizal sering mengamati Bu Haji nongkrong sendirian di ruang tengah menonton televisi. Bahkan kadang sampai larut malam. Yang paling membuat Rizal kagum sekaligus ngiler adalah ketika suatu sore ia bertamu sekaligus hendak membayar uang kontrakan bulanan. Rizal diterima oleh Bu Haji di ruang tengah yang sejuk dan asri itu. Bu Haji menemuinya dengan celana pendek yang ketat dan kemeja yang longgar. Bu Haji hanya senyum2 saja melihat Rizal yang kikuk dan mata Rizal yang kadang2 melirik ke pahanya. Di dalam rumahnya Bu Haji memang sering memakai celana pendek dan melepaskan keluar daru rumah Bu Haji dan sampai di kamarnya sendiri, Rizal membayangkan semua yang baru saja dilihatnya. Paha putih yang gempal dan padat. Sangat mulus, pikir Rizal. Dan Rizal yakin di balik kemeja longgar yang dipakai Bu Haji terdapat kulit yang putih-mulus dan buah dada yang besar. Rizal sering membayangkan bisa menggumuli tubuh Bu Haji yang bongsor dan putih mulus itu. Rizal juga sering membayangkan memek Bu Haji, pasti tebal dan empuk gumamnya dalam hati. Tetapi Rizal lalu tersenyum masem karena tubunya termasuk agak kurus walaupun ia memiliki tinggi 173 cm. Kalau sudah begitu Rizal akan mengusap-usap kontolnya lalu melepaskan pusingnya di kamar Haji Imron termasuk tuan tanah. Ia memiliki beberapa kos2an dan sejumlah rumah yang dikontrakkan. Semua tersebar di wilayah Jabodetabek. Ia paling sering ke wilayah Depok. Selain mengunjungi anaknya dan rumah kos2an yang pengelolaannya diserahkan pada anaknya juga karena di sebelah kos2an itu terdapat kolam pancing yang yang cukup ramai dikunjungi. Kolam pancing itu juga dikelola oleh anaknya dan menantunya di samping beberapa pembantu. Hampir setiap hari Pak Haji Imron pergi ke Depok. Kalau sudah asyik memancing Pak Haji Imron bisa menginap sampai 3-4 sore Rizal berjalan ke samping rumah utama yang ditanami beberapa batang pohon jambu Taiwan. Ia bermaksud mengambil beberapa buah jambu Taiwan. Pak Haji dan Bu Haji memang tidak melarang anak2 kosnya mengambil hasil tanaman yang ada di sekitar rumah itu. Karena kadang2 anak2 kos juga ikut membantu mengurusi tanaman2 tersebut. Saat itu beberapa pohon jambu sedang berbuah. Buahnya besar2 dan siap itu terletak di antara tembok pagar dan tembok dinding rumah utama. Ketika ia hendak melangkah ke rimbunan pohon jambu, ia melihat daun jendela yang menghadap ke pohon2 jambu itu terbuka. Itu merupakan kamar tidur Pak Haji dan Bu Haji. Ia seketika ragu. Tetapi di benaknya adalah bahwa tadi pagi ia melihat Pak Haji dan Bu Haji keluar rumah memakai Suzuki Escudo. Dan ketika ia terbangun sore ini Suzuki Escudo belum ada di halaman. Ia hendak membatalkan niatnya karena takut jangan2 ketika ia tertidur tadi Pak Haji dan Bu Haji pulang dan Suzuki Escudo mungkin dipinjam seseorang atau salah satu anaknya. Setelah beberpa detik, Rizal memutuskan memeriksa perlahan. Ia berjalan di atas teras keramik samping yang sempit. Dengan ujung matanya ia mencoba meneliti kamar itu. Untunglah…,pikirnya. Kamar itu Rizal pun melanjutkan niatnya. Ia mengambil beberapa buah jambu. Ketika ia hendak berbalik, Rizal sangat kaget dan pucat. Karena pada saat yang sama ia melihat Bu Haji masuk ke dalam kamar. Bu Haji hanya memakai celana pendek yang sangat ketat. Dan di atasnya, seluruh kancing kemeja Bu Haji belum terpasang sehingga memperlihatkan perut dan pusarnya yang mulus dan putih dan juga BH nya yang membungkus dadanya yang besar. Bu Haji juga kaget dan hampir berteriak. Tetapi ketika menyadari bahwa orang yang ada di samping rumah adalah Rizal ia hanya kaget sebentar saja. Tangannya bergerak mengatupkan kemejanya tanpa memasang kancingnya.ā€œAh…kirain tadi siapa…Ibu kaget setengah mati,ā€seru Bu Haji dari dalam kamar. Ia melipat kedua tangan diperutnya sehingga kemejanya tidak terbuka.ā€œMaaf Bu Haji…maaf…Maaf Bu Haji…tadi saya kira Bu Haji pergi dengan Pak Haji…jadi saya berani ke sini,ā€Rizal berusaha menjelaskan. Ia terlihat kikuk dan agak malu2.ā€œIya sudah…kirain siapa..,ā€kata Bu Haji. Ia tersenyum pada Rizal.ā€œMaaf Bu Haji…,ā€kata Rizal berjalan menunduk. ā€œPermisi Bu Haji…,ā€ kata Rizal permisi dan melihat ke Bu Haji sebentar. Bu Haji mengangguk tersenyum. Ketika Rizal melihat Bu Haji sebentar, ia sempat melirik ke dada Bu Haji yang tidak begitu serius menutupi bagian di kamarnya, Rizal malah tidak memperdulikan jambu yang baru saja diambilnya. Yang ada dalam pikirannya adalah pusar, perut, dan BH Bu Haji. Ia terduduk dalam kasurnya. Memandang langit2 kamarnya. Bayangan Bu Haji yang super seksi tadi memenuhi angannya. Ia menggerakkan tangannya mengusap-usap kontolnya yang seketika menegang keras. Rizal menghempaskan punggunya ke kasur. Menarik tangannya dari selangkangannnya. Ia merenung, jika tadi di belakang Bu Haji muncul Pak Haji, maka ia akan kena Rizal masih berusa menenangkan pikirannya tiba2 handphone-nya berbunyi. Rizal mengambil handphone-nya.ā€œHallo..ā€jawabnya. Tapi diseberang tidak ada jawaban. Panggilan itu terputus. Rizal mengamati nomor ā€œReceived Callsā€ pada handphonenya. Nomor yang tidak dikenalnya. Ia meletakkan handphone itu. Tetapi ketika teringat dengan seorang cewek yang baru dikenalnya kemarin ia meraih lagi handphone tersebut. Siapa tahu cewek itu, pikir Rizal. Rizal memanggil nomor itu.ā€œHallo…,ā€panggilnya.ā€œHallo…emang kamu gak kuliah..?ā€seketika Rizal heran. Ada riak senang dalam hatinya. Suara itu adalah suara Bu Haji.ā€œEh, Bu Haji…eh..nggak Bu Haji…hari ini saya emang ga ada jadwal kuliah…,ā€ujar Rizal dengan suara yang dibuatnya sedemikian rupa.ā€œHhhmm, gimana jambunya? Enak ga?ā€tanya Bu Haji di seberang. Suaranya terdengar akrab dan manis di telinga Rizalā€œAh, belum sempat Bu Haji…baru juga mau makan…dari bentuk dan warnanya kayaknya enak sih..,ā€kata Rizal mencoba berakrab-akrab ria.ā€œNtar kalau udah makan bilang ibu iya. Kalau enak Ibu juga mau ambil,ā€ā€œIya Bu Haji…,ā€jawab Rizal. Ketika ia merasa Bu Haji hendak menutup pembicaraan, Rizal buru-buru bertanya.ā€Ehh, hhmmm…maaf Bu, Pak Haji kemana? Tadi sepertinya saya lihat bareng Bu Haji keluar,ā€ā€œTadi pagi emang keluar bareng Ibu tapi sebentar aja ke salon. Trus pulang. Sekarang bapak ke Depok….,ā€ kata Bu Haji menjelaskan.ā€œOhh..iya udah deh bu…maaf tadi ya Bu Haji…saya tidak tahu..,ā€ujar Rizal.ā€œHmmm-hhmm..,ā€Bu Haji tertawa kecil di seberang.ā€Nanti kalau udah dimakan jambunya jangan lupa sms bilang ibu ya. SMS aja enak apa nggak..!ā€ā€œIya bu..ā€ujar Rizal. Dan pembicaraan pun jam tujuh setelah makan, Rizal mengambil HP-nya. Ia belum memakan jambunya, tetapi dalam hatinya ia akan mengatakan saja bahwa jambu itu enak.ā€œMalam Bu Haji…jambunya enak,ā€begitu is isms Rizal.ā€œBener enak?ā€balas sms Bu Haji.ā€œIya Bu. Bener enakā€.ā€œKamu lagi ngapain?ā€sms Bu Haji.ā€œGak lagi ngapain Bu. Tiduran aja,ā€balas Rizal sambil heran dgn isi sms Bu Haji.ā€œEmang ga keluar? Mahasiswa kan ngapelnya ga cuma malam mingguā€balas Bu Haji lagi.ā€œNggak Bu. Lagi pengen di rumah aja. Maaf, kalau Bu Haji sedang apa?ā€sms Rizal.ā€œLagi sms an ama kamu..hehe..!ā€jawab sms Bu Haji. Isi sms ini membuat Rizal senang setengah mati. Ia tersenyun-senyum dalam hati. Rizal agak bingung untum membalas. Ia tidak tahu hendak mengetik apa. Tiba2 sms Bu Haji masuk lagi.ā€œTadi kamu lihat ibu ya..?ā€Rizal hampir berteriak senang setengah mati membaca sms ini. Ia membaca sms itu berulang-ulang. Ia berpikir sejenak untuk membalas apa.ā€œHhmm, iya bu. Maaf…saya tadi tidak sengaja..,ā€akhirnya hanya itu yang ditulisnya.ā€œGak sengaja tapi dah lihat ya…?ā€sms Bu Haji. Rizal jadi makin semangat.ā€œIya bu. Maaf…saya ga ingat lagi kok Bu…tapi…,ā€balas Rizal. Ia sengaja menggantung sms nya untuk membuat Bu Haji yang sering diidam-idamkanya jadi penasaran. Tetapi setelah Rizal menunggu 5 menit Bu Haji tidak lagi membalas. Ia pun ragu untuk mengirim sms ia hendak meletakkan HPnya, Bu Haji menelepon. Rizal bersorak dalam hati.ā€œHallo…,ā€sahut Rizal dengan suara dibuat merdu.ā€œTapi apa, Zal?ā€tanya Bu Haji pelan. Suaranya agak sengau.ā€œNnnggg…apa ya…? Rizal menyahut dengan canda.ā€œApa..ayo apa..?ā€desak Bu Haji dengan nada seperti tertawa.ā€œHhmm…tapi aku senang aja melihatnya…,ā€akhirnya Rizal memberanikan diri.ā€œHhhmmm…kamu ini…kirain apa tadi…emang kamu lihat apa coba..?ā€tanya Bu Haji.ā€œLihat sesuatu…nnggg…yang pengennya ga cuma dilihat…,ā€Rizal makin berani menggoda.ā€œEmang pengennya diapain..?ā€ā€œSusah dibilangin dengan kata-kata Bu…hehe…,ā€Rizal tertawa renyah.ā€Susah bilanginnya…tapi kalau tiba2 ada di sini…ah..gau taulah…,ā€Rizal dengan berani menggoda lebih jauh.ā€œHeheh….kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji.ā€œIbu lagi di mana?ā€ Tanya Rizal.ā€œLagi di kamar, kenapa?ā€Tanya Bu Haji.ā€œGa…nanya aja kok Bu..!ā€ujar Rizal.ā€œHhhmm..iya udah iya, Zal,ā€kata Bu Haji menutup pembicaraan.ā€œIya Bu. Met malam..,ā€sahut Rizalā€œIya..,ā€balas Bu Haji sambil menutup kamarnya Rizal tersenyum-senyum senang. Entah kenapa nafsu birahinya timbul. Ia tidur2an di kasurnya sambil senyum-senyum mengingat semua pembicaraan dengan Bu Haji. Lalu dua jam kemudian sms Bu Haji masuk lagi.ā€œNonton MetroTV deh…acaranya bagus…,ā€demikian is isms Bu yang memang sedang nonton MetroTV di kamarnya lagsung membalas dengan semangat.ā€œIya. Ini juga lagi nonton MetroTV kok Bu. Bu Haji belum bobo..?ā€tanya Rizal dalam sms nya. Sengaja ia memilih kata ā€œboboā€ untuk membuat suasana jadi nyaman.ā€œBelum..kan masih jam 10…,ā€balas sms Bu Haji.ā€œMasih di kamar?ā€ Rizal sengaja menanyakan ini.ā€œIya…,ā€jawab Bu Hajiā€œDi tempat tidur..?ā€ tanya Rizlā€œIya…,ā€jawab Bu Hajiā€œHehe..sama dong…,ā€balas Rizal genit. Tetapi Bu Haji tidak lagi jam 12 malam ketika Rizal dilanda kantuk. Bunyi sms masuk ke HP nya.ā€œUdah bobo..?ā€ itu isi sms Bu Hajiā€œBelum…Bu Haji belum bobo..?ā€Rizal membalasā€œBelum juga…masih nonton..,ā€ā€œSama dongā€¦ā€isi sms Rizal. Kembai lagi Bu Haji tidak membalas. Tetapi entah kenapa Rizal mengurungkan niatnya tidur. Entah kenapa ia yakin Bu Haji akan sms lagi. Tetapi kali ini tidak jam setengah satu malam yang ada adalah ā€œmissed callā€ dari Bu Haji. Rizal menelepon balik. Tapi tidak telepon tidak diangkat.ā€œBelum tidur..?ā€Rizal coba kirim sms. Tetapi setelah menunggu sepuluh menit tidak ada jawaban, Rizal akhirnya meletakkan HPnya. Dan menghempaskan badannya ke kasur. Sekitar jam HP nya berbunyi. Di seberang terdengar suara Bu Haji yang agak sengau dan manja.ā€œLagi ngapain, Zal..?ā€tanya Bu menjawab dengan segenap keyakinan dan keberanian.ā€œBelum bisa tidur Bu. Gara-gara pemandangan tadi siang di kamar Bu Haji,ā€Rizal menahan nafasnya ketika berbicara. Ia pun membuat suaranya agak sengau dan lirih.ā€œHhhmm…terus..?ā€sahut Bu Hajiā€œIya jadi susah tidurnya nih…,ā€Rizal merengek. Lalu Rizal menyambung lagi.ā€Bu…!ā€ā€œApa..?jawab Bu Hajiā€œTapi jangan marah ya Bu…,ā€ujar Rizalā€œGak kok..apa..?ā€tanya Bu Haji.ā€œHhhhmm..boleh ga saya kesitu sekarang…?ā€tanya Rizal dengan suara dibuat merdu. Dadanya berdegup ketika mengucapkan kata-kata itu.ā€œHhhmm kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji.ā€Udah iya..,ā€ucap Bu seketika terputus. Rizal terdiam. Tetapi hanya berselang dua menit bunyi sms masuk ke HPnya.ā€œPintu samping terbuka…kutunggu..,ā€demikian isi sms Bu langsung gembira. Badanya dipenuhi nafsu sex. Ia merasakan kontolnya semakin menegang saja. Dengan perlahan ia keluar kamar dan melintasi halaman menuju pinti samping. Ketika sampai di pintu samping dengan yakin ia mendorongnya. Pintu itu terbuka. Di dalam cahaya yang remang ia melihat bayangan Bu Haji dengan celana pendek dan baju tidur yang ketat. Bu Haji menarik tangannya dan menutup Bu Haji membelakanginya sambil mengunci pintu, Rizal langsung memeluk Bu Haji dari belakang. Ia menekan pantat Bu Haji dengan bagian kontolnya yang tegang. Kedua tangannya melingkari pinggang Bu Haji. Rizal dengan liar mendaratkan ciuman2 di trengkuk Bu Haji. Bu Haji langsung berbalik. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Rizal dan dengan agresif menarik tubuh Rizal ke tembok. Dalam hitungan detik bibir Rizal sudah dilumat oleh Bu Haji. Rizal membalas dengan memutar dan memilin lidahnya. Rizal menarik lidah Bu Haji dengan lidahnya. Bu Haji membalasnya dengan pagutan dan lumatan yang bergelora. Rizal menarik tubuh Bu Haji sehingga kini Rizal yang bersandar di tembok ruangan belakang itu. Mereka saling menciumi dan menjilati dengan Bu Haji tak henti-henti mengeluartkan bunyi kecipak ketika mulut Rizal menyedoti lidah dan bibir Bu Haji. Bu Haji makin dipenuhi nafsu birahi. Ia makin merapatkan tubuh ke dalam pelukan Rizal. Rizal menariknya penuh nafsu dan meremasi pantat dan pinggul Bu Haji. Bu Haji melingkarkan satu tangnnya di leher Rizal dan satunya lagi merababi leher Rizal. Mulutnya tidak berhenti melumat lidah dan mulut Rizal. Bu Haji menggeserkan badannya agak ke bawah. Ketika Bu Haji merasakan ****** Rizal yang tegang telah berada di daerah selangkangannya, ia membuka paha sedikit lalu merapatkannya. Rizal membalas dengan menekan kontolnya ke arah Bu Haji. Lalu Bu Haji menggesek-gesek ****** Rizal dengan memeknya yang masih tertutup celana pendek. Rizal membalas dengan sodokan ke depan sambil meremasi pantat Bu Haji. Ciuman dan jilatan mereka makin penuh nafsu dan semakin liar. Rizal mengulum bibir Bu Haji. Lalu menarik bibir Bu Haji dengan sedotan mulutnya. Ketika bibir Bu Haji terlepas, Rizal merangsek ke leher Bu Haji. Bu Haji menengadah sambil bagian selangkangannya tetap digesek-gesekkan ke selangkangan Rizal. Rizal makin nafsu. Ia menciumi bagian atas dada Bu Haji. Bu Haji makin menengadah…badannya dilengkungkan.ā€œHhhmmmhhaahh…jangan bikin merah di situ yah..,ā€desah Bu Hajiā€œMmmhhaahh…,ā€Rizal hanya mendesah penuh nafsu. Ia membuka kancing depan baju tidur Bu Haji. Lalu membenamkan wajahnya di dada Bu Haji yang besar. Rizal menggeser BH Bu Haji ke atas. Lalu tangannya meraih buah dada yang besar itu. Ia lalu menciumi dan menjilatinya.ā€œMmmhhoohhh…,ā€desah Bu Haji. Rizal makin bernafsu mendengar desah penuh nafsu Bu Haji. Ia menjilati puting susu Bu Haji lalu menyedotinya.ā€œMmmhhhoohhh…hhhoohh…ooohhh…hhhooohhhh…,ā€begitu desahan penuh nafsu Bu Haji setiap kali Rizal menyedot puting susu Bu Haji dengan keras. Tubuh Bu Haji makin melengkung. Ia membusungkan dadanya, menekankan buah dadanya ke mulut Rizal. Bu Haji melihati mulut Rizal menjilati,menciumi, dan mengisap-isap buah dadanya. Bu Haji makin keras menggesekkan selangkangannya ke bagian ****** Rizal. Tangan kirinya mendekap kepala Rizal untuk terus menciumi buah dadanya sementara tangan kanannya merabai dada Rizal dan memijat-mijat puting susu Rizal yang kecil. Mulut Rizal mengecupi puting susu Bu Haji, menyedotinya, lalu menarik-nariknya dengan mulutnya.ā€œHhhmmhhoohh…hhoohhh…hhaaahhh…nngggoohh…,ā€hanya desah penuh nafsu itu yang keluar dari mulut Bu Haji.ā€œMmhhhhh…Zal..Zal…,ā€bisk Bu Haji di telinga Rizal. Rizal terus saja menyedot-nyedot susu Bu Haji. Pikiran Rizal sudah dipenuhi nafsu sex.ā€œZal…hhhmm…Zal…ke kamar aja…,ā€bisik Bu mengendorkan pelukannya. Bu Haji menarik tubuhnya dari pelukan ketat Rizal. Ia bergerak ke saklar. Klik!!Lalu seluruh ruangan tengah yang menuju kamar Bu Haji yang terlihat dari luar kalau lampu menyala langsung gelap. Rizal kembali merangkuli tubuh Bu Haji dan menciumi bibirnya. Bu Haji membalas dengan tak kalah agresif. Bu Haji meciumi Rizal, memeluknya, dan menariknya. Rizal mengikuti gerakan Bu Haji. Bu Haji dan Rizal tetap berpelukan dan berciuman ketika meraka melangkah ke kamar. Ketika akhirnya sampai di kamar, Bu Haji menarik tubuh Rizal ke kasur. Rizal tertarik menindih tubuh Bu Haji. Kaki Bu Haji terbuka menjuntai di lantai sementara tubuhnya rebah di kasur. Rizal menunduk menggumulinya. Ia menempatkan bagian kontolnya di selangkangan Bu Haji yang terbuka. Rizal bisa merasakan empuknya memek Bu Haji yang masih terbungkus celana pendek ketat. Mulutnya menciumi pusar Bu Haji sambil kedua tangannya menelanjangi tubuh bagian atas Bu Haji. Bu Haji tak kalah agresif membuka baju Rizal. Ciuman Rizal makin liar. Mulutnya bergerak ke pinggul Bu Haji. Kedua tangannya membuka celana ketat pendek Bu Haji. Ia membukanya perlahan-lahan. Bibirnya merangsek menciumi bagian celana dalam Bu Haji yang terlihat. Bu Haji hanya melihati Rizal. Ketika akhirnya celana pendek itu lepas, terlihatlah gundukan memek Bu Haji yang tebal terbungkus celana dalam putih.ā€œMmhhhoooh..,ā€desah Rizal sambil mengecup permukaan celana dalam itu pelan. Lalu ia berdiri membuka celananya. Ia berdiri telanjang bulat dengan ****** yang mengacung tegang. Bu Haji memandangi ****** Rizal. Rizal berdiri mengocok kontolnya sebentar lalu membungkuk membuka celana dalam Bu Haji. Kini tubuh bugil Bu Haji terpampang di mendekatkan mulutnya ke memek Bu Haji yang dipenuhi jembut lebat. ā€œNnnggghhooohh…,ā€Rizal mendesah ketika mengecup permukaan memek Bu Haji mengangkangkan pahanya lebar-lebar dan mengangkat pantatnya ketika mulut Rizal menyentuh permukaan memeknya. Rizal lalu mendorong tubuh Bu Haji perlahan ke tengah tempat tidur. Di tengah2 tempat tidur itu Bu Haji telentang pasrah dengan paha terbuka. Ia melihat Rizal mendatangi ke tengah tempat tidur dengan ****** yang teracung tegang. Ketika Rizal telah memasuki pahanya yang terbuka lebar,Bu Haji melihat Rizal mengocok-ngocok kontolnya. Lalu ketika Rizal mulai bergerak menindihnya, Bu Haji merasa darahnya mendesir. Ia makin melebarkan pahanya. Ia merangkul leher Rizal. Rizal menindih tubuh Bu Haji dan mencium mulutnya. Bu Haji membalasnya dengan mengulum bibr Rizal. Rizal mengerakkan pantatnya, dengan kontolnya yang tegang ia mencari memek Bu Haji. Akhirnya ujung ****** Rizal merasakan permukaan memek Bu Haji yang basah. Ia menekan-nekannya perlahan. Bu Haji membantunya dengan menggerakkan pinggulnya. Rizal merasakn ujung kontolnya masuk sedikit di celah memek Bu Haji. Bu Haji merapatkan selangkangannya. Lalu Rizal menusukkan kontolnya.ā€œHhhooohh Bu Haji..,’desahnya seraya menusukkan kontolnya.ā€œNnngghhhoohhh sayang…,ā€desah Bu Haji. Bu Haji merasakan ****** Rizal melesak memasuki memeknya yang basah. Bu Haji menggerakkan pinggulnya menyambut ****** Rizal yang menusuk lobang memeknya. Lalu seketika melingkarkan pahanya di pinggul Rizal.ā€œHhhooohhh sayang….besar sekali kontolmu…,ā€desah Bu Haji di telinga Rizal. Desahan ini membuat Rizal berkobar. Ia menarik kontolnya dan menusukkannya dengan cepat ke dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhhhooohhh Bu Haji…hhoohhh...ā€Rizal mengerang penuh nafsu.ā€œHhhoohh sayang..kocok terus…hhoohh..enak sekali sayang..hhoohh..,ā€Bu Ijah mendesah lirih sendu di telunga Rizal.ā€œHHoohh…hhoohh….hhoo enak sekali..hhohh..hhoohh…Bu Haji sayang…hhoohhh…hhhoohhh…,ā€Rizal mengerang penuh nafsu. Rizal menggerakkan pantatnya naik-turun. Ia menggenjoti tubuh Bu Haji dengan cepat. Kontolnya keluar masuk dengan cepat dan kuat dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji makin mengetatkan selangkangannya di pinggul Rizal.ā€œOooohhh sayang…genjot sayang…hhhoohh …entoti terus sayang…hhhooohhh…hhhoohhh..enak sekali tusukan kontolmu sayang…hhoohh…entotin yang lama say…ooohhh…sayang…oohhh…,ā€Bu Haji mendesah penuh nafsu. Rizal merasakan tubuhnya dan tubuh Bu Haji hangat. Ia melihat wajah Bu Haji yang redup penuh nafsu. Ia melihat wajah Bu Haji bergerak-gerak mengikuti setiap tusukan kontolnya. Ia merasakan nikmat yang luar biasa di ujung kontolnya ketika menusuki bagian dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji merasakan tusukan-tuskan dalam lobang memeknya begitu cepat. Ia melebarkan pahanya dan betisnya merangkul pinggul matanya yang sayu Bu Haji melihat pantat Rizal naik-turun memompa dan menggenjotinya. Seiring itu lobang memeknya merasakan nikmat yang penuh sensasi ditusuki ****** Rizal. Ia menggerakkan tanggannya merangkul pinggang Rizal. Berusaha menguasai dan memiliki tubuh yang sedang menggumuli dan menggagahinya.ā€œHhhhoohhh sayang… entotin memekku say…ooohhh…terus say..hhhoohh..enak sekali sayang…oooohhh….,ā€Bu Haji makin gelap mata menahan nikmatnya senggama itu.ā€œIya say…hhoohh..iya sayang…,ā€bisik Rizal penuh birahi di telinga Bu Haji. Ia makin merapatkan tubuhnya yang penuh keringat ke tubuh Bu Haji.ā€Iya say..hhhoohh..iya say…enak sekali mengentotimu say…hhhoohh..,ā€erang Rizal lirih. Bu Haji makin dipenuhi birahi nafsu. Dengan kedua tangan mencengkeram erat pinggang Rizal ia menggerakkan pinggulnya makin liar menerima tusukan-tusukan ****** Rizal dalam lobang memeknya.ā€œHhhhggggg….nnggghhooohhh…nnnggghhhhoohhh…,ā€Bu Haji makin ketat menempelkan memenya ke pangakal ****** Rizal.. Rizal merasakan tubuh Bu Haji makin hangat, dan mulai bergoyang liar tidak teratur. Rizal tahu Bu Haji sesaat lagi akan mengalami orgasme. Rizal memacu tusukan kontolnya makin cepat. Ia terus memompa dan menggenjot. Lalu ia merasakan pangkal paha Bu Haji makin melebar dan mendesak ke tubuhnya. Tangan Bu Haji mencengkeram kuat pinngangnya….ā€œHhhhggggghhh…nnggghhhhooohh..Zal…nnggghhhoohhh…oo oohhh…hhhggg..,ā€ desahan sengau penuh nafsu Bu Haji tiba2 tertahan dan seketika Rizal merasakan lobang memek Bu Haji berdenyut-denyut cepat, dan seiring itu kontolnya merasakan siraman mani yang hangat dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhngghhoohhh..hhhoohhh…ooohh..nnggghhhooohhh…,ā€B u Haji tak henti2 menjerit keenakan merasakn orgasmenya. Rizal memacu makin kuat dan.ā€œHhhhnggghhhoohhh…hohohh..ohhhh..,ā€ tak lama berselang Rizalpun menghujamkan kotolnya dalam2 dan kuat dalam memek Bu Haji. ā€œHhhaahh..hhhaaahhh…,ā€desah Rizal memuncratkan maninya dalam memek Bu Haji. Kontolnya menyemprotkan mani berkali kali. Kontolnya mengangguk-angguk dalam memek Bu Haji. Bu Haji merasakan lobang memeknya dipenuhi mani yang hangat. Ia merem-melek menikmati ****** Rizal yang berdenyut-denyut dalam lobang memeknya. Bu Haji terus merasakan gerakan pinggulnya yang belum berhenti bergerak otomatis karena orgsmenya. Ia meraih mulut Rizal dan seperti kehausan langsung menciumin dan mengulumnya membalas lumatan mulut Bu Haji. Matanya merem-melek menahan nikmatnya orgasmenya sambil tak berhenti mengulumi bibr Bu akhirnya ciuman2 mereka mulai longgar seiring makain lemahnya denyutan2 yang mereka rasakan dalam alat senggama mereka berdua. Dan akhirnya gerakan2 itu berhenti. Bu Haji mendenguskan nafas sambil merentangkan kedua tangannya lebar2 ke kiri-kanan. Ia memalingkan wajah ke samping. Rizal melemaskan tubuhnya di atas tubuh Bu Haji. Wajahnya menelungkup di sisi leher Bu Haji. Ia mendesahkan nafas lebih lima menit mereka diam membisu. Mereka masih merasakan suhu tubuh yang hangat.ā€œZal…,ā€Bu Haji menggerakkan tangannya ke punggung Rizal. Dan merabanya.ā€œNggghhahh…,ā€Rizal menyahut lemah. Ia bergulir turun dari atas tubuh Bu Haji. Bu Haji mengejarnya dan memeluknya. Mulutnya mengulum lembut bibir Rizal.ā€œZal, kamu memang sering memimpikan hal ini kan..,ā€bisik Bu Haji.ā€œIya…sangat sering…,ā€jawab Rizal pelan sambil memadangi mata Bu tahu…,ā€kata Bu Haji. ā€œDari caramu memandangi aku, aku tahu kamu sering menginginkan ini. Aku juga Zal..,ā€bisik Bu Haji lagi. Tangannya membelai-belai puting Rizal yang mungil.ā€œKok bisa..? Ibu cantik. Putih. Tubuh ibu juga bongsor dan seksi sekali. Sedangkan aku bisa dibilang agak kurus…,ā€kata Rizal.ā€œNnngghhhmmmmaahh…,ā€desah Bu Haji sambil mengulum lagi bibir Rizal. Rizal membalasnya. ā€œJustru karena badanmu ini yang bikin ibu penasaran. Karena orang yang punya badan kurusnya seperti kamu ini pasti memiliki nafsu yang besar. Dan ibu sering mebayangkan nafsumu seperti apa. Apalagi kamu sering memandangi ibu. Dan tadi nafsumu udah bikin ibu gelap mata..,ā€jelas Bu Haji. Rizal lalu mendesakkan badannya ke tubuh bugil Bu Haji. Memeluknya erat. Menciumi lehernya. Rizal berbisik di telinga Bu Haji…,ā€Bu, aku tidur di sini yah…?ā€ā€œIya sayang…,ā€jawab Bu Haji membalas merengkuh tubuh itu Rizal tidur di ranjang yang biasa jadi tempat tidur Bu Haji dan Pak Haji. Menjelang subuh mereka kembali menuntaskan nafsu syahwat mereka. Yang berlanjut hingga esok itu Bu Haji makin jarang mengikuti Pak Haji mengawasi rumah2 mereka. Ia lebih senang tinggal di rumah dan mengikuti dorongan nafsu seksnya. Rizal berkali-kali menggumuli tubuh Bu Haji mulai dari kamar mandi, ruang tengah, dapur, sampai kamar tidur. Ia memperlakukan Bu Haji seperti pacarnya
CeritaDewasa - Nama gua Budiawan, umur gue sekarang 21 tahun, Gue ingin cerita tentang pengalaman seks gue sewaktu kelas 2 sma, Bokap gue seorang bisnismen,super sibuk deh. Nyokap gue adalah ibu rumah tangga, dan mama yang menjaga kedai kami yang berada di depan rumah. Nyokap gue lumayan cantik,tapi sayang kecantikanya itu ditutupi jilbab yang Read More Ā»
Minggu, 08 November 2020 Bu Haji Link video bu hajiPART 1PART 2PART 3 di November 08, 2020 Label Jilbab, Video Tidak ada komentar Posting Komentar Posting Lama Beranda Langganan Posting Komentar Atom Bu Haji Link video bu haji PART 1 PART 2 PART 3 Bu Haji Link video bu haji PART 1 PART 2 PART 3 Bu guru jilbab Ini Link pemersatu umat PART 1 PART 2 PART 3 Si jilbab cantik sekar Hallo pecinta jilbab, ada video yang panas nih Langsung saja ini link downloadnya sV2sUo9.
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/515
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/416
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/463
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/437
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/483
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/315
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/330
  • ap5zrx2ebo.pages.dev/238
  • cerita dewasa bu haji